Axiata Xlindo

Axiata Xlindo

Senin, 25 April 2011

Momentum Mudik Dalam Mendongkrak Kunjungan Wisata Jateng

Drs. Maryanto
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah


Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi pariwisata yang sangat mengagumkan dan punya daya jual tinggi. Dilihat dari letak geografisnya, Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan Sumber Daya Alam. Hal ini merupakan modal untuk mengembangkan industri pariwisata dengan memanfaatkan potensi alam dan budaya yang besar. Pemandangan alam gunung, lembah, air terjun, hutan, sungai, danau, goa, dan pantai merupakan Sumber Daya Alam yang memiliki potensi besar untuk area wisata alam. Dengan demikian, perekonomian negara dapat meningkat seiring meningkatnya sektor pariwisata (Fandeli, 1995:7).
Provinsi Jateng memiliki banyak potensi wisata yang tersebar di berbagai daerah. Namun hingga kini belum semua obyek wisata tergarap baik sehingga PAD dari sektor jasa itu pun belum optimal. Menyambut pelaksanaan program Visit Jateng Year 2013, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng (Dinbudpar) telah menyiapkan berbagai strategi. Salah satunya dengan mengoptimalkan kegiatan mudik yang diadakan oleh Paguyuban Jawa Tengah (PJT) bersama Kantor Perwakilan Jateng. Pemudik tahun ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, disamping jumlahnya yang peserta mudik dan armada bus yang bertambah, tujuan mudik juga cukup merata. Apa saja yang akan dilakukan untuk meningkatkan kunjungan para pemudik tersebut ke lokasi wisata , berikut petikan wawancara tim Majalah Borobudur dengan Drs. Maryanto selaku orang nomor satu di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng, Kamis (19/08).
Apa visi dan misi yang diusung dalam pengembangan dan pengelolan wisata di Jawa Tengah?
Visinya adalah Terwujudnya Jawa Tengah sebagai pusat kebudayaan dan destinasi pariwisata Utama. Sedangkan misinya secara umum gambarannya sebagai berikut : 1) Melestarikan, membina dan mengembangkan museum, peninggalan sejarah dan purbakala, nilai-nilai budaya, seni dan film, 2) Meningkatkan kualitas SDM bidang kebudayaan dan kepariwisataan, 3) Membangun citra Jawa Tengah di bidang kebudayaan dan kepariwisataan, 4) Mengembangkan potensi kebudayaan dan kepariwisataan yang berdaya saing global, 5) Meningkatkan sarana dan prasarana bidang kebudayaan dan kepariwisataan, 6) Meningkatkan atraksi budaya, obyek dan daya tarik wisata, dan pasar wisata, 7) Menyeimbangkan pertumbuhan potensi kebudayaan dan kepariwisataan antar wilayah, 8) Meningkatkan kerjasama bidang kebudayaan dan kepariwisataan antar pelaku, sektor, dan antar wilayah, 9) Meningkatkan pemberdayaan dan pemanfaatan potensi kebudayaan dan kepariwisataan untuk kesejahteraan masyarakat.
Program jangka pendek yang dilakukan dalam menghadapi gelombang arus mudik lebaran tahun ini?
Program mudik bersama Jawa tengah yang bertempat tinggal di Jakarta yang jumlahnya lebih dari 5 juta orang yang tergabung dalam paguyuban Jawa tengah setiap tahunnya sangat potensial menjadi wisatawan yang berkunjung ke Jawa Tengah, sehingga perlu dilakukan persiapan-persiapan dan pelayanan prima dan diharapkan kunjungan di tahun berikutnya mengajak lebih banyak orang. Kami telah melakukan berbagai upaya antara lain : Membuat buku panduan bagi wisatawan yang dibagikan kepada para pemudik khusunya melalui paguyuban warga Jawa Tengah di Jakarta, Membuat brosure, leaflet dan peta obyek wisata yang didistribusikan ke BPW, Hotel dan posko mudik lebaran. Kami juga telah melakukan updating data website pariwisata yaitu www.central-java-tourism.com dan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah untuk mempersiapkan obyek dan daya tarik wisata yang menjadi unggulan serta terus melakukan upaya koordinasi lintas SKPD terkait untuk mendukung kelancaran sarana dan prasarana menuju obyek dan daya tarik wisata. Satu terobosan lagi, yaitu memberikan pelayanan informasi di pintu utama/gate baik bandara, pelabuhan maupun terminal bus.
Sector Pariwisata setidaknya cukup significant dalam menyumbang PDRB. Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk mempertahankan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Jawa Tengah?
Yang pasti, optimalisasi dan sinergi pembangunan sektor kepariwisataan secara bersama-sama dan lebih focus antara pemerintah pusat, provinsi, kab/kota, stakeholders/masyarakat/ swasta dan warga Jateng yang berada di berbagai penjuru nusantara. Keterbukaan wilayah dan regulasi serta kesadaran masyarakat (ego sector dan ego wilayah dihilangkan) menjadi kunci utama dalam mendukung upaya tadi. Pengembangan dan peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kepariwisataan serta keterlibatan masyarakat (pokdarwis) dalam pembangunan kepariwisataan juga perlu dilakukan terus menerus. Dengan kata lain, kita akan memberdayakan stakeholders untuk lebih mempromosikan potensi kepariwisataan Jawa Tengah dan membuat paket wisata yang menarik dan sehat sehingga wisatawan tertarik untuk datang ke Jawa Tengah.
Sejauh ini jalur dan media transportasi apa yang menunjang optimalisasi dan sinergi pembangunan sektor kepariwisataan ?
Sampai saat ini kita masih mengoptimalkan Bandara yang ada di kab. Cilacap (Tunggul Wulung). Kendala yang masih dihadapi, adalah terjadinya penurunan jumlah dan rute penerbangan dari dan ke Cilacap yang melayani wilayah selatan Jawa Tengah.
Rencana program apa yang bisa dilakukan untuk menarik minat warga di luar Jateng ?
Masyarakat Jawa Tengah yang bertempat tinggal di Jakarta lebih dari 5 juta orang dan tergabung dalam paguyuban warga jawa tengah yang ada di Jakarta, itu sangat potensial untuk digarap. Menitipkan borsure/leaflet/peta wisata kepada calon-calon TKI asal jawa Tengah melalui Disnakertrans. Melakukan diversifikasi produk wisata agar wisatawan yang datang ke Jawa Tengah tidak mengalami kebosanan. Meningkatkan citra dan mutu pelayanan kepariwisataan Jawa Tengah melalui promosi di berbagai media dan membuat event MICE berskala nasional dan internasional.
Bertitik tolak dari fakta dan filosofi program ‘Bali Ndeso Bangun Ndeso’ dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, program yang mendukung hal tersebut. Bisa dijelaskan lebih lanjut?
Dalam upaya mendukung program ‘Bali Ndedo, Mbangun Deso’ kita telah lakukan berbagai upaya dan tindakan nyata antara lain : Pengembangan desa wisata dan desa budaya, Pengembangan Forum Komunikasi Masyarakat Pariwisata, Pemberdayaan masyarakat sekitar obyek, yaitu: andong wisata, cenderamata, kuliner, pramuwisata lokal, homestay, Tanker (Tim anti kekerasan).
Tadi disampaikan ada upaya untuk melakukan diversifikasi lokasi dan bentuk promosi wisata, bisa dijelaskan?
Terobosan baru untuk mengurangi kejenuhan wisatawan dan dapat mengedukasi pengunjung antara lain melakukan diversifikasi produk wisata yaitu wisata edukasi melaalui pengembangan museum Jawa Tengah Ranggawarsita, Museum Kereta Api Ambarawa, dan beberapa museum yang ada di kab/kota, wisata agro hutan mangrove, taman hutan raya, wisata gua kars (kab. Kebumen), dan wisata-wisata minat khusus yang bernuansa alam, wisata religi, wisata kuliner, wisata sejarah, wisata seni dan budaya (Taman Budaya Jawa Tengah),
Harapan Anda, khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terhadap kemajuan pariwisata kita bagaimana?
Tentunya kita semua berharap yang terbaik buat pariwisata kita. Untuk itu, mari kita bersama-sama untuk berbuat yang terbaik buat pariwisata yang kita miliki. Kita dukung segala program yang ada. Terutama era pasca timah ini, pariwisata merupakan salah satu sektor andalan kita. Mari kita jaga, tingkatkan, dan kita dukung pariwisata kita menuju provinsi yang dengan pariwisata yang dikenal dunia.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar