Axiata Xlindo

Axiata Xlindo

Senin, 25 April 2011

UNIVERSITAS TERBUKA, Membuka Akses Pendidikan Tinggi Bagi Semua



"Universitas Terbuka adalah universitas negeri yang berkualitas dan fleksibel yang dapat melayani kebutuhan pendidikan tinggi tanpa kendala waktu, tern pot don usia."
"... Sikap kemandirian yang tinggi, rasa percaya diri yang kuat dan ilmu yang dapat diterapakan dalam menjalankan tugas sebagai Bupati, adalah sebagian manfaat langsung yang diperoleh setelah lulus dari UT"
PENDIDIKAN TINGGI UNTUK SEMUA
Sejak didirikan pada tahun 1984, keberadaan Universitas Terbuka (UT) memang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan sistem pendidikan tinggi nasional dalam memberikan layanan pendidikan tinggi kepada seluruh lapisan masyarakat. Memfasilitasi hal tersebut, UT mengkolaborsikan sistem pendidikan terbuka dan sistem pendidikan jarak jauh.
Konsep pendidikan terbuka (open education atau open learning) adalah suatu tujuan atau cita-cita kebijakan mengenai sistem pendidikan bagi semua tanpa batasan. Sistem ini menekankan pada pentingnya
keluwesan sistem untuk meminimasi kendala tempat, waktu dan ragam aspek lainnya yang disebabkan karakteristik mahasiswa. UT bersifat inklusif yang bermakna bahwa tidak ada diskriminasi terhadap siapa pun yang berkeinginan menempuh pendidikan tinggi.
Selaras, karakteristik utama sistem pendidikan jarakjauhadalahketerpisahanantarapelajardan pengajar, dimana mereka tidak bertatap muka. Sistem pendidikan jarak jauh menggunakan berbagai media pembelajaran yang dirancang secara khusus sehingga bersifat lengkap, artinya self-contained dan self-instructional. Dengan demikian, bahan ajar dapat dipelajari secara mandiri. Sistem pendidikan jarak jauh memberi penekanan khusus pada kemandirian mahasiswa dengan fleksibilitas tinggi.
AKSELERASI PENINGKATAN KUALITAS
Untuk mewujudkan kesemua hal tersebut, UT senantiasamenyempurnakan sistem pendidikan yang dapat memfasilitasi keterbukaan dan kepentingan semua lapisan masyarakat untuk mengenyam pendidikan tinggi. Tujuan utamanya meningkatkan kualitas pendidikan
bagi para mahasiswa dan jmeningkatkan efisiensi pengelolaan universitas.
Sebagai contoh, UT merancang bahan ajar secara sistematik dengan menggunakan prinsip-prinsip teknologi pendidikan terkini, sehingga bahan ajar dapat lebih mudah dipahami. Bahan ajar dibuat dengan menggunakan media yang paling accessible, yaitu berbentuk bahan cetak yang diperkaya dengan bahan ajar non cetak seperti kaset, CD, internet dan lain sebagainya. Disamping itu UT berupaya menyempurnakan sistem yang selaras dengan perkembangan teknologi.
Upaya peningkatan kualitas akademik dan layanan terhadap mahasiswa, tentunya memberikan dampak cukup signifikan terhadap peningkatan kualitas lulusan UT. Hal ini tercermin pada penyelenggaraan tutorial, baik secara langsung maupun secara online dengan menggunakan platform e-learning.
Guna meningkatkan kualitas bahan ajar, UT senantiasa melakukan jajak pendapat, baik kepada mahasiswa maupun para pakar. Kualitas bahan ajar UT dinilai sangat memuaskan, baik
dari sistem dan materi maupun dari sisi tampilan dan kekuatan fisik. Bahkan banyak tenaga pengajar yang berkeinginan menggunakan bahan ajar UT sebagai materi pembelajaran di universitasnya masing-masing.
UT secara prinsip memiliki karateristik pembelajaran berbeda dari universitas dengan sistem pembelajaran tatap muka, sehingga pengelolaan UT lebih sesuai dengan tata kelola perusahaan / industri. Oleh karenanya, upaya peningkatan kualitas, tidak hanya diimplementasikanterhadappeningkatankualitas akademik melalui akreditasi dan sertifikasi, melainkan juga terhadap peningkatan kualitas manajerial dengan pendekatan audit sistem ISO.
Secara berkelanjutan, UTmengundangauditor ISO untuk menilai berbagai aspek manajemen yang ada. Sejauh ini Univeristas Terbuka telah mengantongi sedikitnya 34 sertifikat ISO untuk berbagai aspek manajemen. Jumlah tersebut tentunya akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Dengan demikian, sistem ini diharapkan mampu menghasilkan kinerja terbaik dengan "zero defect'.
Berlandas pada perkembangan kualitas, baik dari sisi akademik maupun manajemen, maka tak mengherankan apabila pertumbuhan Jumlah mahasiswa UT dari waktu ke waktu terus meningkat secara signifikan. Pada saat pertama kali didirikan, Jumlah mahasiswanya berkisar 65 ribu. Jumlah tersebut saat ini telah meningkat menjadi 10 kali lipat atau sekitar 650 ribu mahasiswa.
Mahasiswa UT berada pada setiap kecamatan yang lokasinya tersebar di berbagai pelosok Indonesia. Status mahasiswa UT pun sangat beragam, seperti para professional, pegawai negeri sipil, pegawai swasta, personel TNI dan POLRI, guru, TKI di luar negeri, narapidana hingga para pejabat negara/pemerintah di tingkat pusat maupun di daerah. Dengan demikian, terbukti bahwa UT telah mampu mempersatukan penduduk Indonesia seluruh Nusantara melalui pemberian layanan sistem pendidikan tinggi yang terstandar. Sistem Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh yang diterapkan UT menggunakan teknologi tepat guna yang non diskriminatif pada seluruh kelompok masyarakat.
Tingkat kelulusan Universitas Terbuka cukup baikyaitu lebih dari 80 persen. Setiaptahunnya Universitas Terbuka meluluskan sedikitnya 60 ribu sarjana. Beberapa lulusan UT antara lain adalah Ibu Negara Ani Susilo Bambang Yudhoyono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Linda Agum Gumelar, Menteri EE. Mangindaan, Panglima TNI Djoko Santoso, Gubenur Bangka Belitung Eko Maulana Ali (yang sedang menjadi ketua Ikatan Alumni UT), Mantan Menhankam Wiranto, Pengusaha Dr. BRA. Mooryati Soedibjo dan lain sebagainya.
PENGAKUAN DUNIA INTERNASIONAL
Kualitas UT dalam lingkungan dunia Internasionai pun tak diragukan lagi. Sebagai contoh, saat ini Tian Belawati selaku Rektor UT
tengah dipercaya menjabat sebagai Presiden AAOU (Asian Association of Open Universities), yaitu asosiasi Universitas terbuka yang ada di Regional Asia. Selaras UT kerap dijadikan sebagai lokasi studi banding oleh berbagai Universitas terbuka yang berada di kawasan Asia maupun dari negara-negara lain yang hendak membuka Universitas di negaranya.
Peran dan prestasi UT lainnya dalam dunia internasional adalah sebagai penggagas dan pimpinan tim pada program kolaborasi ASEAN Studies; anggota Komite Eksekutif wakil Asia
Pasifik serta anggota Board of Trustee pada International Council for Open & Distance Education (ICDE); serta pada tahun 2005 UT memperoleh Sertifikat Kualitas dan Akreditasi Internasional dari ICDE.
RENCANASTRATEGIS
Mendukung peningkatan kualitas layanan UT terhadap masyarakat luas, maka dalam rencana strategis tengah dirancang perubahan status UT menjadi BHPP (Badan Hukum Pendidikan milik Pemerintah). Menyandang status sebagai BHPP, UTakan memiliki otonomi dalam bidang akademik maupun dalam bidang pengelolaan sumber daya.
Berkaitan dengan hal tersebut, UT telah merampungkan rencana strategis untuk periode 2010-2021. Hal pertamayangtermuat dalam rencana strategis ini adalah menjadikan UT lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat terutama dalam penyelenggaraan berbagai program pendidikan yang sesuai kebutuhan masyarakat, baik dalam jenjang non gelar, sarjana, magister dan doctoral.
Selanjutnya, seiring dengan perkembangan teknologi dan infrastruktur teknologi di Indonesia, UT secara perlahan namun pasti akan lebih meningkatkan pemanfaatan ICT untuk proses pembelajaranjarakjauh. UTakan masuk dalam proses pendidikan berbentuk virtual learning yang lebih kental, selaras dengan segmen masyarakat yang hendak dilayani. Artinya, di masa mendatang akan dibuka program-program pendidikan khusus bagi masyarakat yang memiliki akses lebih luas terhadap teknologi, seperti internet.
Rencana strategis lainnya adalah pengelolaan UT dengan sistem yang lebih transparan yang pada umumnya diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan yang bersifatterbuka.
Selaras dengan paparan rencana strategis tersebut, Visi UT pun semakin disempurnakan, yaitu "Menjadi Perguruan Tinggi Terbuka Jarak Jauh Yang BerkualitasDunia Dalam Menghasilkan Produk Pendidikan Tinggi." Yang dimaksud dengan produk pendidikan tinggi adalah lulusan, hasil-hasil penelitian dan karya ilmiah, bahan ajar untuk perguruan tinggi dan juga karya-karya pengabdian kepada masyarakat.[]

INKLUSI, PENDIDIKAN TANPA DISKRIMINASI

Modal Semangat
Bermodal semangat untuk menyumbangkan darma bakti kepada masyarakat Purbalingga melalui pendidikan, lahirlah sekolah inklusi SD PAS (PAS)yang beralamat jalan Letjend. S.Parman No. 19B Purbalingga. Sebagai saudara kandung SD PAS yang berlokasi di Karang Tengah I, Lebak Bulus Jakarta Selatan, SD PAS berdiri untuk mendidik siswa yang kesulitan belajar, seperti ADHD, ADD, autis, disleksia, diskalkulia, lamban belajar dan sebagainya. Setali tiga uang, hal tersebut ternyata mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat bahkan dari daerah di kecamatan yang lain. Sebagai sekolah inklusi, SD PAS mempunyai anak didik yakni siswa normal dan siswa berkebutuhan khusus. Mereka diajarkan untuk bersama-sama sehingga mereka dapat berintegrasi, belajar, bermain, tumbuh dan berkembang bersama, ditumbuhkan sikap dan sifat saling menghormati dan menghargai, meskipun antara mereka berbeda kemampuan.
Pengertian dan Konsep Pendidikan Inklusi
Pendidikan inklusi meaipakan perkembangan terkini dari model pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Secara formal kemudian ditegaskan dalam Konferensi Dunia tentang Pendidikan Berkelainan bulan Juni 1994. Dalam konferensi tersebut ditegaskan bahwa prinsip mendasar dari pendidikan inklusi adalah ‘selama memungkinkan, semua anak seyogyanya belajar bersama-sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang mungkin ada pada diri anak’.
Pun demikian di Sekolah Inklusi PAS merupakan tempat setiap anak dapat diterima, menjadi bagian dari kelas tersebut, saling membantu dengan guru dan teman sebayanya, maupun anggota masyarakat lain agar kebutuhan individualnya dapat terpenuhi. Selain itu SD Inklusi PAS juga menempatkan anak berkebutuhan khusus tingkat ringan, sedang, dan berat secara penuh di kelas reguler. Hal ini menunjukkan bahwa kelas reguler merupakan tempat belajar yang relevan bagi anak berkelainan, apapun jenis kelainannya dan bagaimanapun gradasinya. Oleh karena itu, SD Inklusi PAS menekankan adanya restrukturisasi sekolah, sehingga menjadi komunitas yang mendukung pemenuhan kebutuhan khusus setiap anak, artinya kaya dalam sumber belajar dan mendapat dukungan dari semua pihak, yaitu para siswa, guru, orang tua, dan masyarakat sekitarnya. Melalui pendidikan inklusi, anak berkebutuhan khusus dididik bersama anak lainya (normal) untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Hal ini dilandasi oleh kenyataan bahwa di dalam masyarakat terdapat anak normal dan anak berkebutuhan khusus yang tidak dapat di pisahkan sebagai suatu komunitas.
Ada 6 (enam) elemen yang terkandung dalam pendidikan inklusi, yaitu: (1) inklusi (keterbukaan) dari semua anak; dengan kemampuan yang beragam di sekolah akan diperhatikan jika mereka memiliki cacat, (2) representasi anak dengan kemampuan berbeda di sekolah dan kelas dalam proporsi yang alamiah untuk suatu wilayah yang besar, (3) tidak ada penolakan dan kelompok yang heterogen, (4) usia dan jenjang penempatan yang sesuai dengan kemampuan yang beragam, (5) lokasi didasarkan pada koordinasi dan manajemen pengajaran dan sumber daya, dan (6) gaya sekolah efektif dipusatkan pada model pengajaran.
Model Pendidikan
Terkait dengan model pendidikan inklusi dan dengan mempertimbangkan kondisi serta sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia, model pendidikan inklusi di SD PAS lebih menyesuaikan dengan model mainstreaming (penempatan anak berkebutuhan khusus belajar dengan anak-anak normal bersama-sama dalam satu kelas).
Penempatan anak berkebutuhan khusus di SD PAS dilakukan dengan 3 (tiga) model, yaitu : (1) Kelas reguler (inklusi penuh), yaitu anak berkebutuhan khusus belajar bersama anak normal sepanjang hari di kelas reguler dengan menggunakan kurikulum yang sama. (2) Kelas reguler dengan cluster yaitu anak berkebutuhan khusus belajar bersama anak normal di kelas reguler dalam kelompok khusus. (3) Kelas Khusus dengan integrasi yaitu anak berkebutuhan khusus belajar secara khusus di kelas tersendiri, dan pada kegiatan tertentu belajar bersama siswa normal.
Metode Pembelajaran
1. Active Learning ; Siswa lebih banyak berperan aktif, kreatif, terampil dan mandiri. Metode : Kelompok/Kerjasama, Diskusi (memecahkan masalah), Praktek, Tanya jawab, Inkuiri (penelahan sesuatu, dengan cara mencari kesimpulan), Mengarang.
2. Multiple Intelegence; Proses pembelajaran dengan memaksimalkan kemampuan anak antara lain: Visual/Linguistik, Musikal, Logika/Math, Visual/Spatial, Naturalist, Bodily/kinesthetic, Intra/personal, Inter/personal. Metode : Simulasi, Demonstrasi, Praktek, Permainan, Pemberian Tugas, Bermain peran.
3. Assembly; Program kegiatan dengan nuansa ceria untuk menampilkan (pentas) kreatifitas belajar siswa, guna meningkatkan percaya diri dan keberanian siswa. Metode: Peragaan.
4. Field trip; Kunjungan ke obyek belajar sesuai dengan tema, sehingga siswa mendapatkan informasi nyata.
Metode : Karyawisata, Partisipatorik (siswa diikutsertakan dalam kegiatan yang sebenarnya dalam kehidupan masyarakat), dan Cultural activies.
5. Observasi; Menganalisa secara sistematis, mengenai tingkah laku, kemampuan (tertinggi/terendah) dan sosialisasi emosinya dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Metode tersebut diiakukan sebelum siswa masuk sekolah (pada saat pendaftaran).
6. Bina Diri (Practical Life); Memberikan pengembangan dari tugas organisasi dan urutan kognisi melalui perawatan diri sendiri, perawatan lingkungan, melatih rasa syukur dan saling menghormati, dan koordinasi dari pergerakan fisik.
HARAPAN
Implementasi yang diharapkan muncul atas hasil tulisan ini bagi masyarakat adalah : Pertama, munculnya kesadaran masyarakat untuk saling menerima dan memberikan dukungan untuk melibatkan anaknya dalam pendidikan inklusi. Dalam hal ini diharapkan masyarakat yang anaknya normal tidak merasa khawatir anaknya bersosialisasi dengan siswa berkebutuhan khusus dan orang tua siswa berkebutuhan khusus tidak merasa rendah diri, sehingga muncul kondisi saling mendukung. Dukungan moral dari orang tua yang memiliki anak normal terhadap orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus juga akan diberikan. Kedua, akan muncul partisipasi aktif masyarakat seperti adanya kesadaran untuk memberikan arahan kepada orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus untuk ikut dalam pendidikan inklusi. Partisipasi juga dapat berupa dukungan dana, khususnya bagi kalangan yang mampu dan memiliki perhatian yang tinggi terhadap dunia pendidikan.

Data Formal

Nama Sekolah :
SD PAS
(Yayasan Purba Adhi)

Alamat Sekolah:
Jln. Let.Jend. S.Parman No. 19B Purbalingga Jateng Telp 0281.894055 / Fax 0281. 894237

Alamat Yayasan
Gd. Menara Kuningan Lt.3 Unit LM
Jl. H.R Rasuna Said Blok X-7 Kav. 5
Jakarta Selatan 12940
Telp. 021. 30015977 - 78
Fax 021.30015980

Kepala Sekolah
Dra. Ida Farida

Kepala Program Elanda Rostina M.Pd.

Pendiri &
Ketua Yayasan
Purbadi Hardjoprajitno

Visi & Misi
Visi :
Membangun Tunas Bangsa Berkarakter

Misi :
Membentuk peserta didik menjadi mandiri dan bertanggungjawab, memahami dan menghargai perbedaan, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, mengembangkan sikap dan perilaku peserta didik yang dilandasi iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghasilkan peserta didik yang bermutu, berkualitas, bermoral dan berwawasan.

BERKARYA UNTUK IBADAH

IBU HJ. ARRY SOESANTO

Dirumahnya yang luas dan sejuk dikawasan Bintaro, Ibu Hj. Arry Soesanto sudah sibuk sejak pagi dengan telepon pesanan katering dan pengawasan dapur masakan.. Dibantu beberapa asistennya dengan sigap dan ramah satu persatu yang memesan merasa lega. Karena semua pesanan bisa dilayani dengan baik dan professional. Profesional adalah kata kunci Ibu yang sigap itu dalam mengelola Jasa Katering sejak tahun 1979. Saat ini Ibu dari Donny Arianto, Roy Septianto Nugroho, Melvi Arianti dan Fajar Fardi Firmansyah itu masih tekun dan tetap belajar mengikuti perkembangan cita rasa dunia kuliner dengan keliling beberapa daerah maupun manca negara untuk menghasilkan menu yang digemari oleh penikmat masakan katering C.V. Arry Utama. Menu masakan yang disajikan adalah masakan se Nusantara dan barat. Oleh karena itu tidak hanya Catering servise saja yang dikelola perusahaan ini melainkan juga Wedding Organizer dan Wedding Consultan. Jadi apabila Bapak Ibu mempunyai rencana hajatan perkawinan dengan model apapun, cukup hubungi CV Arry Utama semuanya sudah bisa diatasi tuntas dan mengesankan karena pengalamannya yang sudah puluhan tahun.
Perusahaan berkantor di Jl. Merpati 5 No. 7 Bintaro Kodam – Kebayoran Lama – Jakarta Selatan telp. 021 – 7354587 dan cabang di Jl. Lauser 72B Kebayoran baru – Jakarta Selatan dan di Jl. Bungur 33 Bandung. Perusahaan tersebut mempunyai karyawan sekitar 110 orang dan semuanya professional dibidangnya masing-masing. Dengan kekuatan alat transport ada 12 mobil untuk menggerakkan jalannya bisnis dirasa masih cukup. Semua masakan diolah di Bintaro dan diantarkan ke pemesan di seluruh Jakarta dan sekitarnya. Anehnya CV Arry Utama yang besar dan terkenal dimana-mana itu tidak punya staf marketing khusus, tetapi dikenal karena dari mulut ke mulut pelanggan yang sudah merasakan nikmatnya masakan Ibu Hj. Arry tersebut. Hal itu ternyata lebih manjur dalam memperluas jaringan pelanggan.
Ibu Hj. Arry Soesanto sosok pengusaha yang rendah hati dan aktif di berbagai organisasi, ternyata sangat memperhatikan karyawannya. Mereka dianggap sebagai asset perusahaan dan pendekatan kekeluargaan. Selain gaji dan tunjangan lain yang diterima, karyawan juga diasuransikan dengan Jamsostek. Semua karyawannya tinggal di Mess dan rumah tempat tinggal yang disediakan, Disamping Mess dibangun Mushola besar untuk tempat ibadah karyawan dan setiap Lebaran Idul Fitri semua karyawan diberangkatkan mudik bersama dengan kendaraan Bus AC ke tempat asal karyawan khususnya tujuan Solo, Wonogiri dan sekitarnya. Masakan yang diolah sangat higenis dan jangan lupa pesan gudeg dan sotonya yang khas serta tak ketinggalan goreng paru yang gurih dan renyah.
Bermula dari sebagai pengajar jasa boga dan catering Ibu Hj. Arry yang bersuamikan Bp. H. MD. Soesanto ini merintis usaha katering hingga besar dan mendapatkan banyak pelanggan juga mendapatkan banyak penghargaan nasional maupun international. Ikhtiar Ibu Arry tersebut tak lepas dari dukungan suami dan putra-putrinya, karena Ibu Arry selain sebagai pengusaha sibuk juga sangat memperhatikan keluarga dan putra-putrinya sehingga semua dapat menyelesaikan pendidikan tinggi.
Aktif di Asosiasi Jasa Boga DKI Jakarta sebagai Ketua Bidang Katering, juga aktif di Paguyuban Jawa Tengah, Ibu Arry Soesanto berpesan jangan lupa bekerja dengan jujur dan iklas serta nasehat orang tua “ Kacang iku ojo nganti ninggalake lanjaran” artinya jangan lupa asal-usulnya kita. Untuk itu maka tekad Ibu Arry Soesanto dan keluarganya adalah memajukan perusahaan dan membantu menyiapkan lapangan kerja buat saudara-saudara kita yang memerlukan dengan rasa asah, asih dan asuh. Saling kerjasama agar bermanfaat untuk semua serta kerja dan berkarya itu untuk ibadah. (AGP)

Fitriyan Dwi Rahayu, LULUSAN TERBAIK

Fitriyan Dwi Rahayu, lulusan dari SMP Negeri 1 Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), menjadi salah satu lulusan terbaik SMP di Indonesia.
FITRIYAN Dwi Rahayu ialah satu dari lima siswa yang meraih predikat terbaik dari hasil ujian nasional (UN) SMP 2010. Siswa lain yang memiliki prestasi sama dengan Fitriyan dari Bali dan Jarim.
Nilai UN mencapai 9,95 atau nilai yang tidak genap 10 hanya bahasa Inggris, hanya memperoleh nilai 9,8.
Fitriyan ialah anak desa yang berasal dari keluarga seadanya. Ayahnya, Cipto Raharjo, hanya bekerja wiraswasta. Ibunya, Sukarni Mugi Rahayu, ialah seorang stat kantor desa. Rumahnya di Desa Jatiluhur, Kecamatan Karanganyar, Kebumen, Jateng.
Saban hari, Fitriyan harus mengayuh sepeda sepanjang 3 km untuk mencapai sekolahnya. Kalau tidak ada tambahan jam pelajaran, dia berangkat ke sekolah pukul 06.30 WIB. Namun, jika ada tambahan pelajaran, ia berangkat pukul 05.30 WIB. "Karena kalau ada tambahan jam pelajaran, masuk kelas
pukul 06.00 WIB," ujarnya.
Fitriyan bukanlah anak eksklusif yang ogah bergaul. Justru ia memiliki kawan banyak karena sering dimintai tolong mengajari pelajaran, khususnya matematika.
Untuk ke sekolah setiap hari, ia tidak menggunakan jasa angkutan umum. la lebih memilih berhemat, naik sepeda bersama teman-temannya. "Kalau naik sepeda kan tidak mengeluarkan ongkos angkutan. Apalagi teman-temannya yang naik sepeda banyak sehingga berangkat ke sekolah tidak terlalu terasa capeknya," katanya.
Seluruh buku pelajaran, khususnya yang menjadi kesukaannya, yakni matematika, ia lahap. Bahkan, ja juga tetap menyempatkan untuk membaca buku lainnya. . "Kalau novel favorit saya adalah Sang Petnimpi karangan Andrea Hirata. Berkali-kali saya membaca novel itu dan tak pernah
bosan. Sungguh, novel itu menjadi motivasi. Saya bisa jadi bermimpi dan ingin mewujudkan cita-cita. Saya ingin jadi ilmuwan," tambah anak kedua ini.
la memang terbiasa membaca buku-buku lain karena di rumahnya dijadikan perpustakaan desa. Praktis setiap saat dia bisa menyalurkan hobi membaca bukunva. Sesekali Fitriyan juga bermain gitar untuk menyalurkan hobi lainnya, di samping membaca.
Baginya, tidak ada waktu khusus buat belajar karena bisa dilakukan sewaktu-wakru. "Cara belajar saya juga biasa saja, sama dengan yang lainnya. Tidak ada waktu khusus untuk belajar, kadang siang, ada kalanya malam. Pokoknya kalau ada waktu, saya sempatkan untuk belajar," ujarnya.
Ibunya, Sukarni, juga menyatakan anaknya sama saja dengan anak lainnya. Tetap bermain, bercanda, ngerumpi bareng temannya dan tidak ada yang khusus dari masa remajanya. "Tapi memang sejak di SD Negeri 1 Jatiluhur, prestasinya memang sudah bagus. Sejak SD sudah menduduki rangking pertama sekolah."
Benmtung, selepas SD, ia menemukan sekolah yang cocok, yakni SMP Negeri 1 Karanganyar. Sekolah di kecamatan di kabupaten kecil di Jateng tersebut memiliki cara belajar yang efektit sehingga mampu membuat siswa termotivasi untuk h-rus muningkatkan presta.si belajarnya.
Menu rut Kepala SMP Negeri 1 Karanganyar Suparmin, ada dua kebijakan prinsip yang diambil sekolah, yakni disiplin dan jangan pernah ada jam pelajaran kosong. (Liliek Dharmawan/N-2)

Yanti Sukamdani, Pelaku Pariwisata Pro Rakyat

Mbak Yanti, begitu sapaan akrab oleh kerabat, kolega, dan rekan-rekan seperjuangan. Tokoh yang satu ini cukup familiar di telinga pengusaha hotel dan restoran di Indonesia karena tak lain dia adalah orang nomor satu di kepengurusan DPP Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Gagasan-gagasan inovatif dan berbagai usaha yang dilakoninya berkaitan dengan pengembangan kepariwisataan di tanah kelahirannya solo dan di Tanah Air amatlah penting dan banyak diapresiasi oleh masyarakat, tidak hanya di dalam negeri bahkan oleh masyarakat internasional. Dipilihnya beliau sebagai ketua umum DPP PHRI adalah salah satu bukti prestasi dan dedikasinya. Sisi perjuangan lainnya berkaitan dengan pemberdayaan kaum perempuan dan aktivitasnya di komisi X DPR RI, menambah panjang daftar kesibukannya, yang membuat nama wanita putri Sukamdani seorang pengusaha ternama dan pendiri Hotel Sahid ini perlu diperhitungkan dalam konstelasi perjuangan bangsa Indonesia ke masa depan.

Sebagai orang Solo yang sejak awal hidup di masyarakat yang berkebudayaan tradisional yang kukuh dengan adat dan peraturan agama, Mbak Yanti memahami benar posisi manusia di alam semesta ini yang dipahami melalui keterkaitan yang erat antara masyarakat dengan lingkungan alam sekitarnya. Ditunjang oleh pendidikan dan pengalaman usahanya, ia mampu memprediksi kesulitan dan permasalahan besar yang bakal muncul sebagai reaksi dari alam akibat pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan lingkungan yang tidak memperhatikan keharmonisan ekosistem dan kelestariannya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, sejak awal pula Mbak Yanti berjuang, baik melalui kajian-kajian pembangunan berbasis lingkungan maupun mengusulkan program-program yang selayaknya dijalankan Pemerintah Indonesia dan masyarakat.

Pariwisata pro Rakyat
Sebagaimana halnya masyarakat Solo secara umum yang cinta terhadap keindahan, budaya, dan kegiatan kepariwisataan, Mbak Yanti menaruh minat dan perhatian yang amat besar di bidang pengembangan pariwisata nasional. Mbak Yanti sangat berharap agar pembangunan pariwisata di Indonesia dan Jawa Tengah khusunya dapat mengelola pariwisata dengan tetap memperhatikan lingkungan hidup dan budaya masyarakat di sekitarnya. “Pengelolaan pariwisata Provinsi Jawa Tengah saya harapkan dapat terus ditingkatkan dengan tetap memperhatikan lingkungan alam, budaya, dan masyarakat sekitar. Pembangunan pariwisata itu untuk siapa kalau bukan untuk rakyat kita?” katanya saat ditanya bagaimana tanggapan Beliau tentang pembangunan pariwisata Jawa Tengah, beberapa waktu lalu di kantornya, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta.

Masyarakat, menurut harus society oriented, berorientasi kepada kesejahteraan masyarakat sekitarnya. “Masyarakat harus dilibatkan secara langsung sejak awal, dan terus-menerus orang sekitar harus menjadi subyek pelaksana dari program pariwisata yang diadakan. Jangan modal (capital) saja yang masuk ke Provinsi Jawa Tengah, dan masyarakat sekitar jadi penonton,” imbuh penerima penghargaan anggota Komisi X DPR RI ini.

Mbak Yanti tidak hanya kritis dan bisa protes saja. Dia justru mengembangkan sebuah program kepariwisataan yang lebih dibutuhkan bangsa, yakni Pariwisata dengan satu konsep dari, oleh dan untuk masyarakat. Kepiawaiannya tidak hanya di tataran konsep, tapi juga langsung pada tataran implementasi. Hal ini dibuktikan dengan dibuatnya Tourism Center di berbagai daerah antara lain Sragen. Dengan Tourism Center, masyarakat, pelajar dan mahasiswa dan pengusaha dapat saling berinteraksi untuk mencari pekerjaan dengan kompetensi ilmu dibidang kepariwisataan, mempromosikan destinasi pariwisata serta mengajak para investor dan wisatawan untuk melirik potensi wisata.

Torism Center (TC) merupakan program promosi pariwaisata yang pro rakyat karena merupakan sebuah konsep pembangunan kepariwisataan dengan mengusung filosofi “memberikan layanan wisata sambil mengenal, merasakan dan bahkan melakoni kehidupan dan budaya masyarakat sekitar obyek wisata tersebut”. “Di Solo misalnya, setiap pengunjung dikenalkan dengan budaya dan kehidupan masyarakat Solo agar mereka merasakan dan memahami Solo secara mendalam,” ungkap Mbak Yanti. Program TC, katanya lagi, intinya adalah membangun dunia pariwisata dengan basis utama masyarakat lokal. “Jadi, semua proses pelaksanaan program, mulai dari penyiapan lokasi, pembangunan sarana prasarana, menjalankan usaha wisata, dan lain-lain harus melibatkan penduduk sekitar,” imbunya lagi. Bahan dan material yang digunakan seharusnya juga dari lingkungan sekitar.

TC juga menekankan pentingnya pelibatan secara aktif masyarakat lokal, karena setiap pengunjung akan diarahkan untuk mengenal masyarakat bersama pernak-pernik budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat. “Ada dua manfaat dari dua sisi yang didapat dari pola TC. Pertama masyarakat diberdayakan secara sosial maupun ekonomi, dan di lain pihak para turis tidak hanya datang lihat-lihat pemandangan yang indah, tapi juga dapat belajar dan merasakan indahnya tata hidup dan budaya masyarakat yang sesungguhnya. Sistim ini akan membuat mereka lebih terkesan ketika pulang dari tempat wisata atau dari daerah mana saja yang memberikan pelayanan wisata,” jelasnya dengan senyum membayangkan turis pulang dengan senang hati.

Kini, terpulang kepada para pengambil kebijakan di Provinsi Jawa Tengah dalam hal ini Bapak Gubernur Jateng dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, apakah Provinsi Jawa Tengah harus meneruskan program pembangunan pariwisata berbasis modal yang nota benne umumnya dari asing, atau memilih memberdayakan rakyatnya sendiri sebagai pelaku utama pariwisata? Melihat berbagai kasus bencana yang muncul saat ini sebagai akibat pembangunan pariwisata tanpa memperhatikan lingkungan dan budaya setempat, kiranya apa yang diperjuangkan Mbak Yanti adalah sebuah solusi yang mencerahkan. Semoga impian Mbak Yanti melihat anak-anak negeri menjadi pelakon utama pariwisata di negerinya sendiri menjadi keniscayaan. (Taufik, Cahyono Isc.)

BANK JATENG SEMAKIN DI DEPAN

Semakin di depan itulah kata yang sekiranya layak kita sematkan kepada Bank Jateng. Ibarat laju kendaraan, Bank Jateng telah jauh meninggalkan para kompetitornya. Menurut riset dan rating yang dilakukan Infobank per desember 2008-2009, dengan kategori bank dengan kegiatan usaha terfokus pada segmen usaha tertentu, Bank Jateng menduduki peringkat I dengan nilai total 99,45 dan predikat sangat bagus. Dalam kelompok 10 Bank terbaik sebagai Bank Devisa, prestasi Bank Jateng juga sangat membagakan dengan menjadi nomor 1 dari 10 terbaik. Tidak hanya itu, masih menurut riset dan rating dari Infobank dalam kelompok Bank Pembangunan Daerah, Bank Jateng menjadi number wahid diantara 10 Bank Pembangunan Daerah terbaik. Artinya apa? Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Bank Jateng telah mampu menjadi bank terbaik di negeri ini meninggalkan jauh kompetitornya yaitu beberapa Bank Pembangunan Daerah yang telah lebih dulu melakukan ekspansi ke luar daerah. Ini mungkin hasil yang didapat setelah cukup establish dan mapan serta kenyang pengalaman di daerah sendiri.

Sebagai bank kebanggaan warga Jawa Tengah yang memiliki jaringan luas dan merata di wilayah Jawa Tengah ditambah berbagai penghargaan yang diterimanya sudah selayaknya Bank Jateng Patut diperhitungkan dalam kancah perbankan di Indonesia. Setelah sekian lama menjadi tuan rumah di daerah sendiri yaitu Jawa Tengah, tahun 2010 ini menjadi momentum ekspansi bagi Bank Jateng di luar daerah. Benar kata orang, kalau mau dianggap “maju” harus berani keluar gelanggang jangan hanya jadi jago kandang. Tepatnya pada Bulan februari 2010 bertempat di Anjungan TMII telah dilaunching dan diresmikan pembukaan Bank Jateng cabang Jakarta oleh Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo.

Pembukaan cabang Jakarta lebih didasari atas kebutuhan untuk mendekatkan pelayanan kepada warga Jateng khususnya dan juga turut mendukung program Gubernur Jateng “Mbali Desa Mbangun Desa”. Dengan semangat “mbangun desa” seluruh jajaran manajemen cabang Jakarta dituntut untuk bisa menghimpin dana warga Jawa Tengah yang berada di Jakarta dengan jumlah kurang lebih 4 juta jiwa. Salah satu cara yang dilakukan adalah menggenjot dana pihak ketiga (DPK). Kinerja Bank Jawa Tengah (Jateng) cabang Jakarta pada semester I meningkat tajam, Kantor Jakarta yang baru dibuka kurang dari 5 bulan lalu telah memberikan kontribusi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) secara signifikan, targetnya hingga akhir tahun ini bisa mencapai Rp1 triliun," demikian disampaikan Bapak Wisnu selaku Kepala Cabang saat ditemui dikantornya Ruko Grand Panglima Polim, Jl. Panglima Polim Raya No.25 Kebayoran baru.

Dari usianya yang masih seumur jagung kiranya Bank Jateng Cabang Jakarta patut diajungi jempol. Betapa tidak dalam kurun waktu yang relatif singkat Bank Jateng Cabang Jakarta telah mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) dalam nilai rupiah yang fantastis. Tercatat pada bulan Maret telah terhimpun DPK sebesar Rp. 170 miliar. Selang 2 bulan kemudian tepatnya bulan mei meningkat menjadi Rp. 420,6 miliar dan awal Juni ini telah sampai pada kisaran Rp. 550 miliar.

Wisnu menjelaskan tingginya DPK kantor Jakarta karena dorongan sentimen kedaerahan warga asal Jateng yang sukses merantau di Ibu Kota sebagai pengusaha, terutama berskala kecil dan menengah, untuk mengembangkan perekonomian di Provinsi Jawa Tengah. Menurut wisnu, potensi penghimpunan dana di Jakarta sangat besar karena jumlah perantau di Jakarta yang tergabung dalam paguyuban warga Jateng dan paguyuban-paguyuban daerah di Jawa Tengah mencapai 4 juta orang. Penghimpunan DPK akan difokuskan hingga semester I/2010, setelah itu pada semester II akan dimulai pengucuran kredit modal kerja untuk warga Jateng yang merantau di Jakarta. "Banyak sekali pengusaha skala kecil menengah asal Jateng di Jakarta yang potensinya sang prospektif untuk dibiayai, seperti warung tegal, bengkel, tukang jamu dan lainnya," tegasnya.

Pada semester II nanti tepatnya bulan Juli, Bank Jateng sudah mulai ancang-ancang untuk merealisasikan pengucuran kredit dan pembiayaan yang lebih memprioritaskan pada warga Jawa Tengah yang berada di Jakarta sebagai sasaran utamanya. Bagi yang memenuhi persyaratan bank secara teknis seperti memiliki usaha tetap, tercatat sebagai karyawan, calon nasabah dapat langsung memprosesnya di Kantor Bank Jateng. Sedangkan bagi yang belum memenuhi persyaratan teknis, Bank Jateng memberikan beberapa terobosan antara lain paguyuban-paguyuban daerah dapat membentuk badan usaha koperasi. Dari koperasi tersebut, Bank jateng dapat langsung menyalurkan kreditnya. Warga Jateng yang belum masuk di koperasi dihimbau untuk untuk mendaftarkan diri dan aktif di organisasi sehingga dapat menikmati fasilitas pembiayaan yang dikucurkan pihak bank melalui koperasi. Dalam hal ini koperasi dapat menjadi lembaga fasilitasi kredit dan pihak penjamin.

Akhirnya, bagi masyarakat Jawa Tengah yang berada di Jakarta, apabila berkeinginan untuk mengajukan kredit untuk kebutuhan dan peningkatan usaha dapat langsung menghubungi Bank Jateng Kantor Cabang Jakarta yang beralamat di :

Ruko Grand Panglima Poli Kav. 25- 26
Jl. Panglima Polim Raya no.25
Kebayoran baru, Jakarta Selatan 12160
Telp. (021) 727 86144, 727 86145, 727 80902
Facs. (021) 727 80903
Email : bankjateng_cab_jakarta@yahoo.com

Ebiet G. Ade

Siapa yang tak kenal sosok yang satu ini, lewat lagunya yang banyak bertemakan kehidupan, Ia mampu berkomunikasi dengan "Rumput yang Bergoyang". Ebiet adalah seorang penyanyi dan penulis lagu. Lewat lagu-lagunya yang ber-genre balada, country dan jazz pada awal kariernya, ia 'memotret' suasana kehidupan Indonesia di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Semua lagu ditulisnya sendiri, ia tidak pernah menyanyikan lagu yang diciptakan orang lain, kecuali lagu Mengarungi Keberkahan Tuhan yang ditulis bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam beberapa kesempatan yang lalu, Penyanyi balada kawakan ini memperdengarkan suara emasnya yang khas di Semarang dalam rangka menggugah kepedulian masyarakat Kota Atlas itu terhadap penderitaan para pengungsi korban Merapi. Dalam konser amal bertajuk "Symphony for Merapi" yang berlangsung di Hotel Santika Premiere Semarang itu, Ebiet seolah menjadi magnet yang membuat penonton rela menunggu hingga penyanyi kelahiran Wanadadi, Banjarnegara, 21 April 1955 silam itu muncul.
Dalam kesempatan itu, Ebiet juga menawarkan jaket yang dipakainya untuk dilelang. Gayung bersambut, penonton pun setuju dan berlomba menawarnya, akhirnya lelang jaket dimenangkan Zaenal, anggota Komisi B DPRD Jateng dengan harga Rp5 juta, sementara compact disk (CD) lagu Ebiet yang ikut dilelang justru sanggup menyentuh harga Rp7,5 juta. "Tidak apa-apa (jaket, red.) saya lelang, untuk Merapi. Tidak apa-apa saya pulang tidak pakai jaket," seloroh Ebiet di sela-sela proses lelang jaketnya, dalam konser amal untuk Merapi yang diprakarsai Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng tersebut.
Dalam konser amal tersebut, Ebiet didaulat menyanyikan 10 lagu untuk menghibur kerinduan penonton.
Satu lagu penutup berjudul "Cintaku Kandas di Rerumputan" yang dibawakan Ebiet dengan bergelora ternyata belum membuat penonton puas, dan akhirnya sang maestro balada mengalah dengan mempersembahkan satu bonus lagu, yakni "Berita Kepada Kawan". "Satu lagu terakhir mengakhiri kebersamaan kita malam ini, terima kasih semuanya," kata Ebiet menutup konsernya yang penuh pesona dan sanggup mengumpulkan total dana sebesar Rp268.102.000 dari berbagai pihak yang seluruhnya akan disumbangkan kepada pengungsi Merapi.[]

15 TAHUN KIPRAH PAGUYUBAN JAWA TENGAH

Review Tahun 2010 Menuju 2011 yang Lebih Bermakna
Tahun 2010 baru saja meninggalkan kita. Tidak terasa sudah 15 tahun keberadaan Paguyuban Jawa Tengah (PJT) telah mampu eksis dan berjalan layaknya organisasi yang boleh dibilang stabil. Tepatnya 6 November 1995 silam, PJT didirikan oleh para sesepuh kita, yang diantaranya telah mendahului kita menghadap Sang Pencipta. Sejenak mari kita panjatkan doa dan penghargaaan yang setinggi-tingginya kepada para pendahulu, agar mereka kelak juga mendapat berkah dan manfaat keberadaan PJT di tengah masyarakat yang sejauh ini telah mampu untuk membantu saudara-saudara khususnya warga Jateng yang berada di Jakarta dan sekitarnya dengan berbagai program nyata dan menyentuh kebutuhan riil mereka.
Setelah kita memasuki tahun yang baru ini, kita baru menyadari bahwa waktu sangatlah cepat menikam hari-hari kita. Hampir atau bahkan kita banyak kehilangan waktu kalau tidak pintar-pintar mengaturnya. Seperti kata Orang Bijak Waktu itu seperti pisau, artinya jika kita tak pandai memanfaatkannya pastilah kita akan kena "tikam" pisau itu alias merugi. Dengan mengusung semangat "Bali Ndeso Mbangun Deso" sejauh ini PJT telah mampu menghadirkan program yang nyata bagi masyarakat Jateng di Jakarta. Dengan sekuat tenaga-kalau bisa berkorban waktu- para pengurus sekarang ini telah memberikan contoh dan pondasi yang bagi terwujudnya organisasi yang mandiri, bermanfaat bagi banyak orang dan mendukung program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. Tentunya, agenda yang telah dijalankan tidak hanya sekedar rutinitas namun lebih pada upaya perbaikan dan pengembangan program agar dapat menyentuh lebih banyak lagi kalayak.
Pelaksanaan Mudik Bersama 2010
Mudik Gratis tahun 2010 yang lalu boleh dibilang sukses, baik dari segi penyelenggaraaanya maupun semangat kebersamaan yang dijalin. Dengan menyediakan armada angkut sejumlah 148 bus telah mampu mengangkut tidak kurang 9.000 orang dari berbagai wilayah Kabupaten/Kota yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya. Pendaftaran disentralkan di Kantor Sekretariat Paguyuban Jawa Tengah, Jalan TB. Simatupang No. 19 Kampung Rambutan Jakarta. Pendaftaran yang seharusnya dibuka selama 2 hari dari tanggal 23 dan 24 ternyata telah habis dan melebihi kuota hanya dalam waktu 1 hari, sehingga praktis hari ke-2 para pendaftar tidak bisa lagi mendaftar. Metode rekruitmen dan pendaftaran yang dipakai Paguyuban Jateng yang sekaligus sebagai Panitia Pelaksana kegiatan adalah dengan cara sosialisasi ke Paguyuban-Paguyuban Daerah dari berbagai wilayah di Provinsi Jawa Tengah yang berada di Jabodetabek. selain juga melalui sosialisasi dai media cetak dan elektronik.
Melihat fenomena masyarakat yang sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut ditambah atensi berlebih dari sebagian masyarakat lain yang tidak dapat tertampung untuk menyediakan lebih banyak lagi armada bus, menjadikan Panitia Mudik ditahun-tahun mendatang harus lebih pro aktif dalam melakukan pendekatan ke berbagai pihak terutama dari kalangan pengusaha dan politisi untuk menyediakan sarana transportasi lebih banyak lagi guna menampung saudara-saudara kita yang membutuhkan.
Membangun Visi ke Depan
Di Tahun 2011 ini banyak hal yang bisa kita karyakan dan perbuat untuk lebih menjalankan organisasi secara berhasil guna dan berdaya guna. Hal ini akan kita jadikan momentum untuk starting point untuk menjadikan PJT menjadi organisasi modern, punya visi dan misi yang jelas, punya program kerja jangka pendek dan jangka panjang, hingga PJT mampu berkarya nyata dan ikut berpartisipasi aktif dalam membangun Jawa Tengah dan daerah-daerah lainya di wilyah Provinsi Jateng. Sebagai warga Jateng yang ada di perantauan punya kewajiban moral untuk memperjuangkan agar Jateng mampu eksis dan tidak di pandang sebelah mata oleh daerah lain, kita yakin kita mampu, kita punya SDM berkualitas di tataran daerah maupun nasional, syaratnya kita harus kompak dan harus bersatu padu. Apapun golongannya, profesinya, status sosialnya, mari jadikan PJT sebagai rumah kita bersama, rumah yang menaungi semua anggotanya dengan nyaman dan tentram.
Untuk lebih menajamkan visi dan misi organisasi, diperlukan sebuah guidance (arahan) dalam bentuk program kerja baik pendek dan jangka panjang. Saat ini, PJT berencana melakukan rapat kerja dan koordinasi anggota serta simpatisan untuk menghasilkan program yang optimal karena kepengurusan tinggal menyisakan waktu efektif 2 tahun lagi. Namun, penulis mencoba mengilustrasikan beberapa saran dan masukan untuk lebih memberikan motivasi untuk kebaikan program kerja.
Memaksimalkan Dua Tahun Kepengurusan (2007 - 2012)
Dalam beberapa diskusi dan koordinasi pengurus PJT yang sempat dimonitor penulis, ada beberapa catatan menarik yang dapat dibuat dalam bentuk kerangka kerja optimalisasi kepengurusan periode 2007-2012 yang sebentar lagi akan berakhir. Beberapa saran tersebut antara lain :
• Pendataan anggota yang aktif, yang mampu mendukung program kerja PJT ke depan baik moril maupun materil (dana dan tenaga).
• Pembentukan (reshufle kepengurusan yang kurang/tidak aktif, yang mampu bekerja dengan professional, bertanggung jawab, amanah, jujur, punya kapasitas dan kapabilitas, punya loyalitas yang tinggi terhadap organisasi dan mau bekerja keras untuk memajukan organisasi.
• Pendanaan operasional organisasi dalam bentuk dana abadi dan bentuk-bentuk kerjasama dengan pihak lain serta pengadaan arisan bulanan.
• Pembuatan KTA (Kartu Tanda Anggota) bagi anggota PJT untuk lebih memudahkan administrasi dan untuk keperluan data base anggota.
• Pembuatan seragam anggota dan pembuatan atribut organisasi lainnya.
• Penguatan usaha-usaha ekonomis yang telah berjalan seperti koperasi dan penerbitan majalah.
• Ruang kantor yang cukup luas dapat dimanfaatkan untuk tempat persewaan usaha atau kemitraan dengan pihak lain.
Ke depan PJT harus menjadi organisasi yang mandiri dan independen. untuk mencapai hal itu perlu ide-ide inovatif dan tindakan yang nyata disertai semangat yang kuat diantara pengurus.
Program program yang telah kami jabarkan di atas itu adalah sebuah konsep dan gagasan yang akan menjadi benda mati tak berguna jika tidak di wujudkan dalam bentuk perbuatan. Jangan merasa minder dan malu jadi wong Jawa Tengah, tunjukan kebanggaan kita sebagai warga Jateng di manapun. Di belahan bumi manapun berada, kita harus bangga menjadi wong Jateng. Kini saatnya kita tunjukan bahwa kita mampu dan bisa. Jangan sekali-kali berfikir ke akuan (red-individualis)) karena aku hanyalah satu, tetapi berfikirlah kekitaan karena kita adalah banyak dan tak terbatas. Bulatkan tekad BERSAMA KITA MAJU.
Semoga Allah SWT meridloi dan melapangkan segala urusan kita bersama yang sedang bertekad membangun Jateng ke arah yang lebih baik lagi. Dalam berjuang kuncinya hanya satu, IKHLAS.

Refleksi tahun baru 2011 dan perayaan

Di penghujung akhir tahun 2010, merupakan momen yang sangat menarik. berbagai cara dilakukan untuk merayakannya. masing-masing merayakan dengan beragam perilaku. namun setiap usia punya cara memandang sendiri. untuk usia yang masih muda, baginya tahun baru 2011 adalah sesuatu momen yang mesti dirayakan dengan kemeriahan. pergi bersama teman sepanjang malam hingga pagi hari di tempat yang disepakati bersama. namun, bagi yang telah dewasa, tahun baru bisa dimaknai beragam. mungkin saja dianggap tahun biasa saja. berjalan-jalan. menikmati keramaian malam hari sebelum jam 12 bersama keluarganya. benar-benar ingin menikmati bersama keluarganya. baginya, teman-temannya sudah punya urusan masing-masing dan kebersamaan dengan keluarganya adalah hal terpenting baginya. namun sebaliknya, ada juga yang kemudian merenung dan berfikir kembali. mulai membuka kembali lembaran-lembaran lamanya dan berfikir lagi atas pencapaian yang selama ini diraih baik tentang karirnya, juga keluarganya, dan kedewasaannya. mencoba kembali melihat kesalahan-kesalahan yang dialami dan berfikir lagi ke depan apa yang mesti dilakukan. apakah akan tetap meneruskan apa yang dikerjakannya selama setahun ini atau mungkin selama lima tahun ini atau mungkin lebih dan ingin melakukan perubahan draktis di tahun mendatang. ataukah tetap seperti tahun ini namun dengan sedikit perubahan. Semua bisa menebak apa maksudnya. lebih jelasnya, melakukan instrospeksi diri. Tahun demi tahun berganti dan apakah aku akan tetap seperti ini. Tiada kemajuan sama sekali. ataukah mungkin memang inilah tahun terbaikku karena di tahun ini begitu banyak perubahan lebih baik dan lantas apakah tahun mendatang akan mengalami tantangan yang jauh lebih besar atau tidak.terlepas dari semua itu, merayakan tahun baru akan sangat menyenangkan. biarlah waktu berlalu. meski ungkapan waktu itu ibarat setajam pedang atau pisau. jika tidak hati-hati ke depan entah apa yang terjadi.Tidak ada kata yang lebih tepat selain, lebih keras lagi ataukah mungkin sudah bekerja keras namun perlu ada sedikit perubahan. apakah di tahun ini, target-target yang diimpikan sudah tercapai. lantas di tahun baru nantinya apakah akan terbuka peluang lagi. kemana kaki ini mesti dilangkahkan. Tiada kata lebih tepat selain berharap, semoga tahun baru nantinya kehidupan kita akan lebih baik.[]

PEDOMAN PENANGANAN PASCA BENCANA

Disarikan dari Buku Pedoman Penanganan Pasca Bencana Keluaran Bakornas Penaggulangan Bencana dan Pengungsi dan berbagai sumber lainnya

Bencana yang kerap terjadi tahun belakangan ini menimbulkan berbagai kerusakan baik fisik maupun non fisik yang berdampak pada tata kehidupan masyarakat terutama di daerah yang terkena bencana, terlebih lagi apabila tidak ditangani secara cepat. Keterbatasan kemampuan daerah untuk melaksanakan perbaikan kerusakan akibat bencana yang terjadi menyebabkan meningkatnya usulan permohonan bantuan dari Gubernur, Bupati/Walikota, maupun dari tiap dinas kepada Pemerintah Pusat. Sebagaimana kita ketahui bencana merupakan kejadian yang tidak bisa diprediksi, namun khusus untuk letusan Gunung Merapi sebetulnya bisa dihindari apabila sosialisasi dan peringatan dini kepada masyarakat telah dapat diterima oleh masyarakat sekitar bencana. Hal itu tentu saja tidak mudah, mengingat kultur masyarakat yang masih beranggapan bahwa mereka telah “berbaik sangka” dengan lingkungan sekitar, masak iya mau “dihukum” sama dia. Tentu saja kita tidak bisa berandai-andai terus. Musibah telah terjadi, kini saatnya kita bahu-membahu membantu saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan pertolongan kita.
Dalam kesempatan ini, penulis mencoba menyajikan cara bagaimana atau ape yang bisa kita lakukan pasca terjadinya bencana. Pasca Bencana adalah periode/waktu/masa setelah tahap kegiatan tanggap darurat terjadinya bencana, sedangkan Penanganan pasca bencana bisa dimaknai sebagai segala upaya dan kegiatan perbaikan fisik maupun non fisik yang dilakukan setelah terjadinya bencana/masa tanggap darurat, meliputi : rehabilitasi dan rekonstruksi sarana, prasarana, fasilitas umum yang rusak akibat bencana dalam upaya pemulihan kehidupan masyarakat. Mengingat masih banyak diantara kita yang masih awam dengan istilah-istilah tersebut disini Penulis juga akan memberikan pemahaman istilah-istilah itu. Rehabilitasi adalah segala upaya perbaikan untuk mengembalikan fungsi secara minimal sarana, prasarana dan fasilitas umum yang rusak akibat bencana dan Rekonstruksi adalah segala upaya pembangunan kembali secara terencana, terpadu dan terkendali sarana, prasarana dan fasilitas umum yang rusak akibat bencana dengan dukungan pendanaan pembangunan yang berkesinambungan. Apa yang seharusnya dilakukan oleh saudara-saudara kita agar paham tentang maksud membantu agar tetap guna dan tetap sasara. Pastinya, kita tidak bisa tuntut untuk melakukan upaya. Sedikit atau banyak bantuan yang diberikan oleh perseorangan maupun kelompok tentu akan sangat banyak artinya bagi saudara-saudara yang membutuhkan. Hanya saja, kalaupun ada sebagian relawan atau organisasi yang sudah biasa membantu penanganan bencana, tentunya langkah-langkah dan strategi tersebut menjadi acuan dalam mereka bekerja.
Kembali kepada persoalan penanganan pasca bencana. Dari banyaknya referensi baik yang ditulis oleh pakar maupun pemerintah salah satunya ada di Buku Pedoman Penanganan Pasca bencana bisa digambarkan bahwa penanganan pada tahap awal merupakan tanggung jawab Pemerintah setempat dalam hal ini Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota berkewajiban untuk menyiapkan program dan alokasi anggaran untuk penanganan bencana. Pada tahap awal, penanganan bencana ditangani oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, apabila eskalasinya cukup tinggi dan tidak dapat tertangani oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, maka Pemerintah Provinsi berkewajiban untuk membantu Pemerintah Kabupaten/Kota yang terkena bencana, apabila belum juga tertangani, maka Pemerintah (pusat) berkewajiban untuk membantu. Tidak tertutup kemungkinan adanya bantuan luar negeri (yang berasal dari Pemerintah maupun Swasta), sepanjang bantuan tersebut tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Strategi dalam pelaksanaan penanganan pasca bencana meliputi beberapa tahapan. Pertama, Pada tahap awal (fungsionalisasi) dilakukan perbaikan sarana, prasarana dan fasilitas umum yang rusak akibat bencana hingga pada tingkat dapat berfungsi kembali secara minimal dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat agar kehidupan masyarakat dapat segera dipulihkan kembali. Selanjutnya dilakukan inventarisasi dan pengkajian dalam rangka persiapan rehabilitasi dan rekonstruksi atas sarana, prasarana dan fasilitas umum yang rusak akibat bencana oleh SATLAK PBP pada masing-masing lokasi bencana. Kedua, Pada tahap rehabilitasi dilakukan perbaikan kembali atas sarana, prasarana, dan fasilitas umum yang rusak akibat bencana sebagai upaya dalam rangka mengembalikan kondisi seperti semula dengan melibatkan seluruh unsur, masyarakat maupun swasta. Ketiga, Pada tahap rekonstruksi dilakukan pembangunan dan peningkatan atas sarana, prasarana, dan fasilitas umum yang rusak didahului dengan evaluasi dan suatu perencanaan yang matang sebelum dilakukan pelaksanaan pembangunan.
Adapun mekanisme formal dalam pengurusan usulan bantuan dan penyaluran dana bisa dilihat dalam bagan berikut :
Keterangan Bagan :
1. Bupati/Walikota selaku Ketua SATLAK PBP mengajukan usulan kepada Gubernur selaku Ketua SATKORLAK PBP.
1. Gubernur selaku Ketua SATKORLAK PBP mengajukan usulan penanganan pasca bencana kepada Ketua BAKORNAS PBP, dengan tembusan ke Kementerian/Lembaga/Instansi terkait.
2. Usulan tersebut difasilitasi oleh Sekretariat BAKORNAS PBP untuk dibahas dalam rapat koordinasi interdep (terdiri dari Kementerian/Lembaga/Instansi terkait).
3. Hasil rapat koordinasi dilaporkan kepada Menko Kesra selaku Wakil Ketua BAKORNAS PBP untuk selanjutnya diusulkan kepada Menteri Keuangan.
4. Menteri Keuangan mengajukan usulan anggaran untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana tersebut kepada DPR.
5. a. DPR menetapkan alokasi anggaran dan disampaikan kepada Menteri Keuangan dengan tembusan Kementerian/Lembaga/Instansi terkait dan Sekretariat BAKORNAS PBP.
b. Apabila alokasi anggaran yang diusulkan oleh pemerintah tidak mendapat persetujuan DPR atau terdapat perubahan pada alokasi anggaran tersebut, maka diadakan rapat koordinasi interdep kembali.
6. Menteri Keuangan c.q. DJAPK bersama Set. BAKORNAS PBP membahas RKAKL (Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga) dengan Kementerian/Lembaga/Instansi terkait.
7. Menteri Keuangan c.q. DJAPK dan DJPBN menetapkan dan mengesahkan dokumen anggaran (DIPA/dokumen lain yang dipersamakan).
8. Menteri Keuangan menyampaikan DIPA/dokumen lain yang dipersamakan tersebut kepada Gubernur selaku Ketua SATKORLAK PBP dan atau Bupati/Walikota selaku Ketua SATLAK PBP dan Kementerian/Lembaga/Instansi terkait dengan tembusan kepada Sekretariat BAKORNAS PBP dan atau Gubernur selaku Ketua SATKORLAK PBP.
Dalam hal pencairan dana yang terkait dengan dana APBN dilaksanakan melalui DJPBN/KPPN.

Mengapa Kita Harus Minum Banyak??

Jawaban atas pertanyaan tersebut sesungguh bisa jadi menakutkan.
Tubuh manusia kira-kira 80 % terdiri dari air. Malah ada beberapa bagian tubuh yang memiliki kadar air lebih dari 80 %, yaitu otak dan darah. Otak memiliki komponen air sebanyak 90 %, sedangkan darah memiliki komponen air sebanyak 95 %. Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah 2 liter sehari atau setara dengan 8 gelas sehari, Jumlah ini harus ditambah apabila anda seorang perokok. Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti carian yang keluar dari tubuh lewat air seni, keringat, pernapasan dan sekresi.
Apa yang terjadi bula kita mengkonsumsi air kurang dari 2 liter sehati??
Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. Bagaimana caranya? Tubuh akan “menyedot” air dari komponen tubuh sendiri. Tapi pasti bukan dari otak yang sekalipun memiliki komponen air sebanyak 90 %. Bayangkan jika otak kita kering, bagaimana jadinya! Tubuh akan menyedot sumber yang terdekat yaitu darah. Darah yang disedot airnya akan menjadi kental.
Akibat pengenatal darah, maka perjalanan darah akan kurang lancar dibandingkan yang encer. Pada saat melewati ginjal yaitu organ tubuh yang berfungsi menyaring racun dari darah, maka ginjal akan bekerja ekstra keras. Oleh karena saringan dalam ginjal sangat halus maka tidak jarang darah yang mengental bisa menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal. Akibatnya air seni akan berwarna kemerahan. Ini merupakan tanda bahwa mulai terjadinya kebocoran pada saringan ginjal . apabila hal ini dibiarkan terus menerus, maka anda suatu saat harus mengeluarkan dana minimal 400.000 rupiah untuk cuci darah.
Pada suatu saat darah kental akan melewati otak. Perjalanan darah di otak akan terhambat. Otak tidak lagi ”encer” oleh karena otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling boros mengkonsumsi makanan dan oksigen. Lambatnya aliran darah di otak bisa menyebabkan sel-sel otak menjadi cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Bila kondisi ini ditambah dengan penyakit jantung - yang juga kerjanya menjadi tambah berat bila darah mengental - maka serangan stroke bisa lebih cepat datang.
Sekarang tinggal kita yang harus memilih, melakukan investasi dengan minum sedikitanya 8 gelas air sehari, atau ”membayar bunga” lewat sakit ginjal atau stroke.

Musibah, Antara Sabar dan Pahala

Sesungguhnya musibah dan bencana merupakan bagian dari takdir Allah Yang Maha Bijaksana. Allah ta’ala berfirman, “Tidaklah menimpa suatu musibah kecuali dengan izin Allah. Barang siapa yang beriman kepada Allah maka Allah akan berikan petunjuk ke dalam hatinya.” (QS. at-Taghabun: 11). Ibnu Katsir rahimahullah menukil keterangan Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma bahwa yang dimaksud dengan izin Allah di sini adalah perintah-Nya yaitu ketetapan takdir dan kehendak-Nya. Beliau juga menjelaskan bahwa barang siapa yang tertimpa musibah lalu menyadari bahwa hal itu terjadi dengan takdir dari Allah kemudian dia pun bersabar, mengharapkan pahala, dan pasrah kepada takdir yang ditetapkan Allah niscaya Allah akan menunjuki hatinya. Allah akan gantikan kesenangan dunia yang luput darinya dengan sesuatu yang lebih baik, yaitu berupa hidayah di dalam hatinya dan keyakinan yang benar. Allah berikan ganti atas apa yang Allah ambil darinya, bahkan terkadang penggantinya itu lebih baik daripada yang diambil. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma ketika menafsirkan firman Allah (yang artinya), “Barang siapa yang beriman kepada Allah maka Allah akan menunjuki hatinya.” Maksudnya adalah Allah akan tunjuki hatinya untuk merasa yakin sehingga dia menyadari bahwa apa yang -ditakdirkan- menimpanya pasti tidak akan meleset darinya. Begitu pula segala yang ditakdirkan tidak menimpanya juga tidak akan pernah menimpa dirinya.
Dengan sebab itulah ketika musibah datang hatinya akan tetap tenang dan tidak tergoncang seperti yang biasa terjadi pada orang-orang yang tidak mendapat karunia hidayah Allah di dalam hatinya. Dalam keadaan seperti itu Allah karuniakan kepada dirinya -seorang mukmin- keteguhan ketika terjadinya musibah dan mampu menunaikan kewajiban untuk sabar. Dengan sebab itulah dia akan memperoleh pahala di dunia, di sisi lain ada juga balasan yang Allah simpan untuk-Nya dan akan diberikan kepadanya kelak di akherat. Hal itu sebagaimana yang difirmankan Allah ta’ala (yang artinya), “Sesungguhnya hanya akan disempurnakan balasan bagi orang-orang yang sabar itu dengan tanpa batas hitungan.” Beliau melanjutkan, dari sinilah dapat dimengerti bahwa barang siapa yang tidak beriman terhadap takdir Allah ketika terjadinya musibah dan dia meyakini bahwa apa yang terjadi sekedar mengikuti fenomena alam dan sebab-sebab yang tampak niscaya orang semacam itu akan dibiarkan tanpa petunjuk dan dibuat bersandar kepada dirinya sendiri. Apabila seorang hamba disandarkan hanya kepada kekuatan dirinya sendiri maka tidak ada yang diperolehnya melainkan keluhan dan penyesalan yang hal itu merupakan hukuman yang disegerakan bagi seorang hamba sebelum hukuman di akherat akibat telah melalaikan kewajiban bersabar. Di sisi yang lain, ayat di atas juga menunjukkan bahwasanya setiap orang yang beriman terhadap segala perkara yang diperintahkan untuk diimani, seperti iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, takdir yang baik dan yang buruk, dan melaksanakan konsekuensi keimanan itu dengan menunaikan berbagai kewajiban, maka sesungguhnya hal ini merupakan sebab paling utama untuk mendapatkan petunjuk Allah dalam menyikapi keadaan yang dialaminya sehingga dia bisa berucap dan bertindak dengan benar. Dia akan mendapatkan petunjuk ilmu maupun amalan. Inilah balasan paling utama yang diberikan Allah kepada orang-orang yang beriman. Maka orang-orang beriman itulah orang yang hatinya paling mendapatkan petunjuk di saat-saat berbagai musibah dan bencana menggoncangkan jiwa kebanyakan manusia.
Kedudukan Sabar dan Pengertiannya

Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah menjelaskan, “Sabar secara bahasa artinya adalah menahan diri. Allah ta’ala berfirman kepada nabi-Nya (yang artinya), ‘Sabarkanlah dirimu bersama orang-orang yang berdoa kepada Rabb mereka’. Maksudnya adalah tahanlah dirimu untuk tetap bersama mereka. Adapun di dalam istilah syari’at, sabar adalah: menahan diri di atas ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan untuk meninggalkan kedurhakaan/kemaksiatan kepada-Nya. Para ulama menyebutkan bahwa sabar itu ada tiga macam: sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi perkara-perkara yang diharamkan Allah, dan sabar saat menghadapi takdir Allah yang terasa menyakitkan.”
Ketika kesabaran lenyap
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua buah perkara dalam diri manusia yang merupakan bentuk kekafiran. Mencaci maki garis keturunan dan meratapi mayit.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu). Di antara pelajaran berharga yang bisa dipetik dari hadits ini adalah: pertama, Diharamkannya mencaci maka nasab/garis keturunan dan meratapi mayit. Kedua, Islam melarang segala sesuatu yang mengarah kepada perpecahan.
Hikmah di balik derita
Tidaklah kita ragukan barang sedikitpun bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Bijaksana, tidak sedikit pun Allah menganiaya hamba-Nya. Allah ta’ala berfirman, “Benar-benar Kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut, kelaparan, serta kekurangan harta, lenyapnya nyawa, dan sedikitnya buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila tertimpa musibah mereka mengatakan, ‘Sesungguhnya kami ini adalah milik Allah, dan kami juga akan kembali kepada-Nya’. Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan pujian dari Rabb mereka dan curahan rahmat. Dan mereka itulah orang-orang yang diberikan petunjuk.” (QS. al-Baqarah: 155-157)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila Allah menghendaki hamba-Nya mendapatkan kebaikan maka Allah segerakan baginya hukuman di dunia. Dan apabila Allah menghendaki keburukan untuknya maka Allah akan menahan hukumannya sampai akan disempurnakan balasannya kelak di hari kiamat.” (HR. Muslim)
Di dalam hadits yang agung ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan bahwa ada kalanya Allah ta’ala memberikan musibah kepada hamba-Nya yang beriman dalam rangka membersihkan dirinya dari kotoran-kotoran dosa yang pernah dilakukannya selama hidup. Hal itu supaya nantinya ketika dia berjumpa dengan Allah di akherat maka beban yang dibawanya semakin bertambah ringan. Demikian pula terkadang Allah memberikan musibah kepada sebagian orang akan tetapi bukan karena rasa cinta dan pemuliaan dari-Nya kepada mereka namun dalam rangka menunda hukuman mereka di alam dunia sehingga nanti pada akhirnya di akherat mereka akan menyesal dengan tumpukan dosa yang sedemikian besar dan begitu berat beban yang harus dipikulnya ketika menghadap-Nya. Di saat itulah dia akan merasakan bahwa dirinya memang benar-benar layak menerima siksaan Allah. Allah memberikan karunia kepada siapa saja dengan keutamaan-Nya dan Allah juga memberikan hukuman kepada siapa saja dengan penuh keadilan. Allah tidak perlu ditanya tentang apa yang dilakukan-Nya, namun mereka -para hamba- itulah yang harus dipertanyakan tentang perbuatan dan tingkah polah mereka (diolah dari keterangan Syaikh Muhammad bin Abdul ‘Aziz al-Qor’awi dalam al-Jadid fi Syarhi Kitab at-Tauhid, hal. 275)
Di antara pelajaran berharga bagi kehidupan kita dari hadits yang agung ini adalah:
• Allah memiliki kehendak yang sesuai dengan kemuliaan dan keagungan diri-Nya
• Kebaikan dan keburukan semuanya ditakdirkan oleh Allah ta’ala
• Cobaan/musibah yang menimpa orang-orang yang beriman merupakan salah satu tanda kebaikan baginya selama hal itu tidak menyebabkannya meninggalkan kewajiban atau terjatuh dalam perkara yang diharamkan
• Semestinya seseorang merasa khawatir atas kenikmatan dan kesehatan yang selama ini senantiasa dia rasakan. Sebab boleh jadi itu adalah istidraj/bentuk penundaan hukuman baginya, sementara dia tahu betapa banyak maksiat yang telah dilakukannya, wal ‘iyadzu billah.
• Wajibnya untuk berprasangka baik kepada Allah atas segala perkara dunia yang tidak mengenakkan yang menimpa diri kita
• Hadits ini juga menunjukkan bahwa pemberian Allah kepada hamba-Nya tidak selalu mencerminkan bahwa Allah meridhai hal itu untuknya. Seperti contohnya orang yang setiap kali hendak minum khamr kemudian dia selalu mendapatkan kemudahan untuk mendapatkannya, atau bahkan memperolehnya secara gratis. Maka ini semua bukanlah bukti kalau Allah menyukai hal itu untuknya (diambil dari al-Jadid fi Syarhi Kitab at-Tauhid, hal. 275 dengan sedikit tambahan keterangan dan contoh)

KOPERASI SEJAHTERA MAJU BERSAMA SIAP TINGGAL LANDAS

Pertumbuhan organisasi koperasi di negara kita sangat menggembirakan seiring dengan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya hidup yang saling membutuhkan. Hal ini terjadi karena didalam wadah koperasi terdapat kegiatan tolong menolong antara sesama anggota. Maka tak salah jika koperasi adalah wadah atau tempat yang paling tepat untuk bersosialisasi dan meningkatkan perekonomiaan menuju kesejahteraan bersama (semua anggota merasa punya hak sama untuk maju san sejatera).
Koperasi Sejahetara Maju Bersama (SMB) sebagai salah satu dari sekian banyak koperasi yang ada di Indonesia kiranya cukup menempati posisi tersendiri bagi warga Jawa Tengah yang berada di Jakarta pada khususnya dan simpatisan pada umumnya. Berdirinya Koperasi “SMB” dilatarbelakangi oleh adanya uneg-uneg dari sebagian pengurus Paguyuban Jawa Tengah (PJT) di Jabodetabek untuk mempererat rasa kebersamaan dalam kegiatan yang lebih bermakna dan mempunyai nilai ekonomis. Di satu sisi dapat dijadikan wahana berkumpul dan bersua dengan saudara perantauan yang berasal dari Jateng, disisi yang lain juga mampu memberikan nilai tambah bagi anggota paguyuban dari segi ekonomi. Maka, dalam waktu yang tidak terlalu lama terbentuklah Koperasi ini.
Beralamat di Jalan TB. Simatupang No. 19 Kampung Rambutan Ciracas, koperasi ini tentu sangat mudah dijangkau karena tepat di area lalu lintas yang sangat ramai tepatnya di depan halte Jalan Baru Kampung Rambutan, kurang lebih 300 meter dari Terminal Rambutan arah Pasar Baru. Sejak awal berdirinya tanggal 8 Agustus 2008, Koperasi “SMB” telah mampu menghimpun anggota sebanyak 175 orang. Sebagian besar dari pengurus dan simpatisan Paguyuban Jawa Tengah di Jabodetabek. Sesuai dengan AD/ART organisasi, Koperasi “SMB” telah menetapkan 5 (lima) jenis unit usaha, yaitu simpan pinjam, jasa umum, konstruksi, perdagangan, dan perumahan. Saat ini koperasi juga telah mengadakan diversifikasi usaha antara lain terapi kesehatan yang dibuka tiap hari, jasa pengiriman, dan jasa pembayaran kebutuhan via online. Untuk menjadi anggota koperasi syaratnya sangat mudah. Anda cukup membawa FC KTP yang masih berlaku dan membayar simpanan poko sebesar 200 ribu itupun masih bisa dicicil. Mudah bukan ??!

Pencapaian Prestasi yang membahagiakan
Sampai saat ini, dana yang dihimpun dari simpanan anggota telah menembus angka 100 juta. Selain itu, koperasi “SMB” juga telah mampu memberikan pinjaman kepada para anggota sebanyak 100 orang. Sebagian dengan cara pembayaran bulanan dengan rate bunga yang sangat kompetitif, sedang sebagian lainnya dengan cara pembayaran harian. Kelompok yang kedua lebih banyak diminati oleh para PKL, buruh harian, warung, dan sektor informal lainnya. Dari pinjaman tadi, koperasi “SMB” telah mengeluarkan dana lebih dari 200 juta, sehingga kalau ditotal aset yang dimiliki baik tetap maupun berjalan telah menembus angka setengah “M”. sungguh pencapaian prestasi yang membanggakan.
Untuk lebih meningkatkan modal usaha dalam rangka meningkatkan usaha khususnya disektor simpan pinjam, dari keterangan Bapak Untung RS selaku Sekretaris Umum merangkap Manager Koperasi diperoleh keterangan bahwa pihaknya saat ini telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak perbankan salah satunya adalah dengan Bank BPD Jateng cabang Jakarta. Dari aliran dana yang rencananya akan dikucurkan tersebut, Koperasi “SMB” telah bersiap dengan berbagai langkah usaha prospektif dan kreatif. Hal ini tentunya sebuah tantangan yang tidak ringan untuk sebuah langkah maju. “kita harus maju, jangan ketinggalan dengan bangsa lain”, tambah Pak Untung penuh semangat.
Dari pantauan kami, ternyata minat warga Jateng di Jakarta sangat antusias me-respon keberadaan Koperasi “SMB” ini. Bagaimana tidak? Kebanyakan warga perantau yang berasal dari Jawa Tengah adalah para pedagang, buruh dan sektor informal lainnya. Tentunya, mereka akan kesulitan apabila ada kebutuhan modal usaha jika mengajukan kepada pihak karena tidak bisa memenuhi syarat informal perbankan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Koperasi inilah solusinya. Dengan cukup menjadi anggota, mereka akan dapat fasilitas kredit yang cepat dan tidak birokratis.
Siap Tinggal Landas
Berkat semangat dan usaha yang pantang menyerah, pengurus berkeyakinan bahwa di Tahun 2011 ini, koperasi akan mampu terbang lebih tinggi. Ibarat pesawat telah siap tinggal landas. Hal ini dimaknai sebagai sebuah tantangan dalam mengusung niat mengembangkan perekonomian bangsa menuju rakyat yang sejahtera. Dengan dukungan semua pihak tentunya semangat ini menjadi sesuatu yang “mungkin” bahkan boleh dikata “harus” (meminjam istilah Pak Untung tadi). Mari kita berdayakan dan kembangkan Koperasi Sejahtera bersama dengan aktif menjadi anggota dengan mengusung tekad “Bali Ndeso Mbangun Deso” karena inti dari berdirinya koperasi adalah semangat kebersamaan dan goton royong sebagaiman lazim dilakukan oleh orang-orang yang berasal dari pedesaan. Hidup dan Jayalah Koperasi Sejahtera maju Bersama.

Legalitas Koperasi Sejahtera Maju Bersama :
Akte Notaris dari Julian Purnawan, SH tertanggal 8 Agustus 2008
SK Kementerian KUKM No. 816/BH/MENEG.I/XI/2008
SIUP No. 2084.13-1.824.51
TDP No. 0904.2.51.00764
Surat Keterangan Domisili Perusahaan
NPWP No. 21.048.535.5-009.000

TEMU KANGEN IKATAN KELUARGA WONOSOBO



Minggu, 17 April 2011 tidak seperti hari-hari biasa. Hari itu Ikatan Keluarga Wonosobo (IKW) se-Jabodetabek mengadakan Temu Kangen Warga Wonosobo di Jabodetabek Tahun 2011 yang mengambil tema “POTENSI DAN KEHARMONISAN WARGA WONOSOBO MENJAWAB TANTANGAN GLOBAL” dimaksudkan bahwa dengan keharmonisan warga Wonosobo yang berdomisili di Jabodetabek adalah merupakan sebuah potensi untuk menghadapi tantangan global dengan cara menyatu dalam ikatan kebersamaan dan kegotong-royongan dalam wadah yang bernama “Ikatan Keluarga Wonosobo (IKW)”. Acara Temu Kangen seperti ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap 2 (dua) tahun sekali. Kali ini adalah Temu Kangen IKW yang Ke-15 dan diselenggarakan di Gedung Serba Guna Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia di Jl. Gatot Subroto Kavling 51 – Jakarta Selatan.
Sambutan disampaikan oleh Bapak H. Sunarno, SH, MH selaku Ketua Umum IKW Periode 2010-2015 yang dilantik tanggal 21 Nopember 2010 menggantikan kepengurusan Periode 1992-2010, dan Sambutan Panitia diwakili oleh Wakil Ketua Panitia Pelaksana Bapak Ir. Eko B. Suharno . Temu Kangen kali ini adalah kinerja pertama dalam kepengurusan baru yang dilantik sekitar 4 (empat) bulan yang lalu.
Kesemarakan acara ini semakin hangat ketika Bapak Drs. H.A. Kholiq Arif, Msc Bupati Wonosobo turut hadir untuk memberikan dorongan semangat warga Wonosobo yang berada di Jakarta dan sekitarnya.
Acara yang bermotokan Dari KITA, Olehi KITA dan Untuk KITA ini berkat kerja sama antara IKW dan beberapa sponsor serta semua Komunitas warga wonosobo di Jakarta antara lain : PAWON (Paguyuban Wonosobo), TAWON UI (Ikatan Mahasiswa Wonosobo Univertitas Indonesia), IRLES (Ikatan Remaja Lereng Sindoro) dan lain-lain
Pada kesempatan pertemuan tersebut, sambutan Ketua Umum IKW Bapak H.Sunarno, SH, MH menyampaikan data warga Wonosobo sementara yang terdata mencapai ± 1.230 KK dengan jumlah ± 2.800 jiwa, mereka hidup dengan berbagai macam aktivitas, ada yang menjadi Pegawai Negeri baik PNS maupun TNI/POLRI, anggota legislatif, tenaga profesional, wirausaha, karyawan atau pekerja baik di sektor formal maupun sektor informal, pelajar/mahasiswa serta profesi lainnya.

Beliau juga menghimbau para warga Wonosobo bisa memanfaatkan Blog yaitu ikw.e-wonosobo.com untuk menampung aspirasi secara langsung warga Wonosobo baik dari kalangan bawah, menengah hingga atas.
Bupati Wonosobo Drs. HA. Kholiq Arif MSc juga menyampaikan sambutan pada acara Temu Kangen ini tentang janji memperbaiki infra-struktur yang belum tercapai pada periode kedua masa pemerintahannya ini. Termasuk mengadakan penghijauan kembali setelah menghadapi krisis hutan yang gundul karena adanya penebangan yang berlebihan baik dari para pemborong maupun para penebang liar. Diharapkan IKW, Pawon dan paguyuban lain bisa bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten untuk bisa menghijaukan kembali Wonosobo. Dalam Peringatan HUT Kabupaten Wonosobo yang akan diadakan pada pada tanggal 24 Juli mendatang, Bupati mengharap untuk IKW, PAWON dan Paguyuban lain turut memeriahkan peringatan bersama di Wonosobo.
Acara Temu kangen ini tidak terlepas dari para Sponsor yang terdiri dari PT Antam (Persero) Tbk, PT Pembangunan Jaya Ancol, PT. Tandon Citra Murti, Kalbe Nutritional, Tempo Scan Pasific.
Sebagai sajian utama adalah makanan khas Wonosobo : Sega Megana, Mie Ongklok dan Sate Sapi, Saoto Sapi, Tempe Bacem, Tempe Kemul, Gebleg/Likuk yang kesemuanya didatangkan langsung dari Kabupaten Wonosobo untuk menjaga cita rasa kekhasan makanan asli kabupaten tersebut.[wb]

“AJA DUMÈH !”

Kesempatan kali ini mari kita bahas ungkapan pada judul tulisan ini yang sering kita dengar, baik sebagai peringatan kepada kita, atau sebagai peringatan umum bagi kehidupan kita. Ungkapan yang singkat dan sederhana, seakan tidak mempunyai nilai tetapi sering digunakan oleh orang bijak untuk memberi pesan kepada kita. Ungkapan ini berlaku bagi kita semua, tidak hanya orang-orang biasa dalam masyarakat, tetapi akan menjadi besar dan penting artinya bila diberikan kepada para pemimpin, baik pemimpin di pemerintahan, di organisasi kemasyarakatan, di perusahaan, di institusi pendidikan, dan lain-lain. Pèndèknya berlaku untuk siapa saja, di mana saja, kapan saja.
Ungkapan ini berasal dari Bahasa Jawa. Arti harfiahnya adalah: “Ojo” berarti “jangan”, sedangkan “dumèh” berarti “sombong, mentang-mentang, sok, merasa super atau paling, merasa hebat” dan mungkin masih banyak lagi. Sebagai kesatuan, ungkapan “Ojo Dumèh” mempunyai arti yang banyak tergantung dari kata atau rangkaian kata-kata yang mengikutinya. Ungkapan ini mengandung falsafah hidup yang tinggi, yang banyak digunakan oleh orang Jawa untuk memberikan petunjuk atau pedoman atau peringatan kepada orang lain dalam perjalanan hidupnya. Saya mengalami kesulitan dalam mencari padanan ungkapan ini di literatur-literatur, baik yang berbahasa Inggris atau bahkan yang berbahasa Indonesia. Kalau demikian langkanya lalu untuk apa kita perlu memahaminya? Apa ungkapan itu masih ada relevansinya dengan kehidupan kita sekarang? Apa bukannya sudah ketinggalan zaman karena ternyata tidak ditemukan di literatur-literatur? Apa penulis mau mengajak mundur dalam kehidupannya dan kembali ke kehidupan orang kuno? Kalau sulit dipahami, apa semua orang Jawa mengerti dan memahami maknanya? Apa ungkapan ini hanya berlaku bagi orang Jawa saja?
Untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu yang paling gampang adalah melakukan telaahan melalui uraian yang kadang-kadang diseling dengan contoh-contoh dalam kehidupan untuk mempermudah pemahaman terhadap maknanya. Tergantung dari konteksnya, pemahaman falsafah hidup ini begitu luwesnya sehingga dapat berlaku untuk berbagai konteks. Seseorang yang mepunyai sesuatu yang dapat diunggulkan mudah untuk membanggakan dan kemudian menyombongkan karena sesuatu itu. Sesuatu ini bisa umur (bisa tua bisa muda), bisa kondisi kesehatan, bisa kemampuan fisik, bisa penampilan, harta benda, kedudukan, pendidikan, kawan-kawan, dsb. Sebagai contoh seorang yang mempunyai penampilan fisik yang “bagus”, kulit bersih dan putih – halus – hidung mancung – mata hitam bulat menarik – rambut hitam bak iklan shampoo nomor satu, dan seterusnya, akan mudah untuk kemudian menjadi sombong – mentang-mentang, bisa jadi “menghina” orang lain yang tidak mempunyai penampilan seperti dia. Orang ini kemudian menjadi “dumèh”: dumèh kulitnya bersih dan putih lalu sombong dan mengèjèk orang lain yang kulitnya tidak bersih dan putih, menonjolkan diri, pamèr, dsb. Tetapi kalau ada lebah yang iseng, mampir dan menyengat pipinya maka dalam sekejab kelebihannya itu akan hancur. Betapa mudahnya itu berubah! Lalu apa gunanya kita “dumèh”?
Bagaimana kalau keadaan ini terjadi pada orang yang kebetulan sedang menjadi pemimpin? Karena kedudukannya itu maka dia merasa yang “paling kuasa”, apa yang dikatakannya harus diikuti walaupun tidak ada hubungannya dengan tugas kepemimpinannya. Dia menjadi sewenang-wenang terhadap anak buahnya, dia menggunakan kekuasaannya untuk memindahkan anak buah yang tidak disukainya hanya karena anak buah itu pandai yang dia khawatirkan dapat menjadi saingannya, atau karena anak buah itu berani “bertanya” atau “mengkoreksi” tindakan salah pemimpinnya. Kemungkinan lain, seperti yang banyak terjadi pada saat ini, si Pemimpin itu se-énaknya sendiri menggunakan uang kantor untuk kepentingan pribadinya. Pemimpin ini “dumèh kuasa” lalu berbuat seénaknya sendiri – semaunya sendiri, tanpa memperdulikan aturan atau étika, dsb. Contoh-contoh tentang “dumèh” itu tadi dapat berlaku pada banyak hal. Misalnya “dumèh kaya”, “dumèh banyak uang”, “dumèh masih muda” atau ”dumèh sudah tua”, “dumèh pandai”, dsb.
Kita sering mendengar pepatah yang mengatakan: “Padi itu makin berisi makin merunduk”, yang bermakna bahwa seseorang yang memiliki kelebihan, apakah ilmu, kekuasaan atau kelebihan-kelebihan yang lain, maka makin rendah hati, makin humble. Demikan juga seorang Pemimpin, seharusnya dia makin humble karena watak semacam itu akan menjauhkannya dari “dumèh kuasa”. Oleh karena itu pesan yang seharusnya diperhatikan adalah “Ojo Dumèh!” itu. Nabi pernah bersabda: “Setiap kamu memimpin, dan setiap pemimpin pasti akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya.” Artinya pada saat kita meninggal nanti kita akan diminta mempertanggung jawabkan kepemimpinan kita tadi. Bahkan sebelum meninggalpun kita pada suatu saat, mungkin setelah berhenti dari jabatan, diminta juga untuk mempertanggung jawabkan perbuatan kita pada waktu menjadi pemimpin tadi. Bayangkan seorang Pemimpin yang dumèh seperti contoh diatas. Bagaimana ia akan mempertanggung jawabkan kepemimpinannya yang dilandasi pada “dumèh” sehingga tidak sejalan dengan amanah yang diterimanya sebagai pemimpin? Apa yang akan terjadi pada dirinya? Perhatikan pula apa yang disampaikan oleh Imam Ali: “Barang siapa diangkat atau mengangkat dirinya sebagai pemimpin, hendaklah ia mulai mengajari dirinya sendiri sebelum mengajari orang lain. Dan hendaknya dia mendidik dirinya dengan cara memperbaiki tingkah lakunya sebelum ia mendidik orang lain dengan lidahnya. Orang yang menjadi pendidik dirinya sendiri lebih patut dihormati daripada yang mengajari orang lain.”
Apakah hanya berlaku bagi seorang pemimpin formal? Pada dasarnya itu berlaku pada setiap pemimpin, formal ataupun tidak formal. Kita semua ini merupakan pemimpin, besar atau kecil, di lingkungan sosial kemasyarakatan atau dilingkungan kehidupan keluarga-pun masing-masing kita merupakan pemimpin-pemimpin yang dapat memberikan pengaruh kepada lingkungan kita, kepada anak-cucu kita. Bayangkan seorang yang menjadi pemimpin lalu bertindak seperti diktator, otoriter, tidak mau menerima saran-pendapat karena merasa yang paling tahu – paling pandai, dengan kata lain mau menang sendiri. Bagaimana reaksi atau rasa dari yang dipimpin? Apa yang terjadi dengan keluarga itu? Mengapa si pemimpin itu bertindak demikian? Karena “dumèh”! Oleh karena itu ungkapan “Ojo Dumèh!” perlu dipahami oleh kita semua agar kita terhindar dari sikap-sikap seperti itu.
Sikap-sikap yang perlu dihindari tidak harus berupa tindakan-tindakan “pemimpin” saja. Kadang-kadang hubungan sosial kemasyarakatan yang tidak berkaitan dengan hubungan pemimpin dan yang dipimpin juga dapat dihinggapai penyakit “dumèh” itu. Seorang yang “kaya harta” hidup di suatu lingkungan yang penduduk lainnya biasa-biasa saja. Sebagaimana biasanya dalam lingkungan itu tentu terjadi berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh warga. Ini gambaran dari kebersamaan yang menjadi ciri kehidupan kita orang Timur. Kerukunan dan kebersamaan menjadi ciri yang harus kita kembangkan, karena disamping ciri kita juga memberikan manfaat di dalam kehidupan bersama, seperti dalam keamanan lingkungan, dsb. Tetapi karena “kaya harta” itu tadi mengakibatkan dia tidak mau bergaul dan bergabung dengan masyarakat sekelilingnya, alasannya karena perbedaan kaya-miskin itu dan paling-paling akan menjadi tempat untuk dimintai sumbangan. Karena sikapnya itu maka masyarakat sekeliling tentu menjadi tidak suka, mereka merasa dihina karena tidak kaya sepeti Si Kaya itu. Jadilah kesalah pahaman karena sikap “Dumèh kaya, tidak mau bergaul dengan masyarakat!”
Sebaliknya, karena “kaya harta”, Si Kaya itu menganggap bahwa setiap kegiatan di lingkungannya hanya bisa berjalan karena sumbangan dari dia, sehingga semua kegiatan di lingkungan itu harus mendapat persetujuan dia. Dia lupa bahwa warga lain juga punya hak untuk ikut serta menentukan kegiatan di lingkungannya. Kembali di sini sikap “Dumèh kaya, mau menentukan kehidupan seluruh warga!” itu menjadi masalah yang mengganggu kehidupan sosial kemasyarakatan di lingkungan itu. Dalam dua contoh itu ungkapan “Ojo Dumèh!” jelas dapat mencegah terjadinya masalah di lingkungan itu. Di dalam Al Qur’an ada cerita yang dapat dijadikan tauladan bagi kita, yaitu cerita tentang Qarun (Karun) orang yang diberi kekayaan yang limpah ruah, tetapi karena sifatnya yang “dumèh” akhirnya dibenamkan Allah ke dalam tanah dengan seluruh harta bendanya sebagaimana diceritakan dalam Surat Al Qashash (28:76-81).
Banyak persoalan dalam kehidupan bernegara kita diawali karena sikap “DUMÈH” itu. Lihatlah apa yang terjadi di Dewan Perwakilan Rakyat, baik di pusat maupun di daerah. Perhatikan bagaimana sikap “dumèh” itu dimunculkan oleh wakil-wakil rakyat di lembaga terhormat itu. Sikap “pokoké” yang diperlihatkan sebenarnya berangkat dari “dumèh”, bahkan “dumèh yang berlebihan”. Ini juga terjadi di lingkungan eksekutif, bagaimana pejabat di dua institusi saling menyalahkan dan saling menyerang dengan menggunakan forum masyarakat secara terbuka. Kadang-kadang dengan menggunakan media massa baik yang bersifat lokal maupun yang bersifat nasional dan bahkan bisa menjadi internasional. Kita masyarakat hanya bisa “ngelus dodo”.
Bagaimana kita bisa memiliki Pemimpin, di manapun tempatnya, yang benar-benar “menyejukkan, menenteramkan” yang bisa membawa kehidupan rakyat, kehidupan Bangsa ini, sejahtera seperti yang dicita-citakan dan menjadi Tujuan Nasional seperti yang diamanatkan Undang-Undang Dasar kita? Monggo Pak Gubernur, Pak-Bu Bupati, Pak – Bu Walikota, Pak – Bu Anggota Dewan, poro Pemimpin kita semua, kita Bali nDéso, dan bersikap tidak “dumèh” seperti umumnya wong ndéso.
Pada kesempatan lain kita bahas beberapa ciri yang ingin kita lihat pada diri Pemimpin-Pemimpin kita. Sementara ini mari kita renungkan bersama apa yang sebenarnya kita harapkan dari Pemimpin-Pemimpin kita itu. Semoga Allah SWT berkenan membuka hati-nurani kita dan memberikan petunjuk kepada kita sekalian.

Selamat Tahun Baru 2011.

Ngargoyoso, 1 Januari 2011
Pontjomigoeno III

Pagelaran Wayang Semalam Suntuk Galang Dana Bencana

Dalam rangka menggalang dana untuk korban merapi, Paguyuban Jateng berencana mengadakan serangkaian kegiatan peduli bencana yang salah satunya adalah pagelaran wayang kulit yang di adakan di Museum Nasional dengan lakon “Ismoyo Maneges”. Pagelaran wayang kulit ini bekerja sama dengan berbagai pihak antara lain PT XL Axiata, BPD Jateng, PT Fin Cargo, PT Pegascom, Axis.
Pementasan pakeliran wayang kulit semalam suntuk ini dilakonkan oleh beberapa dalang kondang asal Surakarta di antaranya Ki Purbo Asmoro dan salah satu dalang putra PB XII yaitu GP. Benowo.antusias masyarakat untukmenyaksikan pagelaran wayang kulit ini di wujudkan dengan banyaknya masyarakat yang ikut berperan menyumbangkan sebagian uangnya untuk membantu korban bencana merapi di DIY dan jawa tengah.
Dalam lakonnya sumantri ngenger dikisahkan tentang pengorbanan dan kesetiaan seorang saudara sampai akhir hayatnya. Hal ini bisa menjadikan contoh atau tauladan kepedulian kita, terhadap saudara saudara yang saat ini sedang tertimpa bencana seperti Merapi dan Tsunami di Mentawai dan banjir bandang di Wasior.[]

GUBERNUR JATENG DAN WARGA JATENG MENGGUGAH KEPEDULIAN SOSIAL

Gubernur Bibit waluyo minta agar para pengungsi jangan panik dan tetap tenang. Kepada masyarakat Gubernur mengucapkan terima kasih yang telah mengirimkan bantuan dan terus mengajak masyarakat lainnya untuk makin ‘gumregah’ untuk peduli kepada pengungsi /korban merapi. Bantuan dapat disalurkan via posko Provinsi dan Kabupaten agar lebih tepat sasaran, manfaat dan koordinir sesuai kebutuhan.
Gubernur Jawa Tengah, H. Bibit Waluyo mengemukakan bahwa untuk membantu para pengungsi Merapi akan disediakan hunian sementara serta tunjangan hidup Rp. 5.000,- per orang. "Jadi jika satu keluarga berjumlah 5 (lima) orang maka akan mendapatkan Rp. 25.0000,- setiap hari selama 6 (enam) bulan minimal. Jika dalam kondisi enam bulan belum dapat membantu akan ditambah lagi. Usulan ini telah mendapatkan respons yang positif dari pemerintah pusat dan akan ditindaklanjuti secepatnya”, ungkap di Jawa Tengah
Antara Provinsi Jateng dan Kaltim memang terjalin kerjasama dan kemitraan di berbagai bidang, termasuk tenaga kerja dan kerjasama sosial kemanusiaan. Bahkan Gubernur Kaltim, bersedia untuk menerima relokasi warga korban Merapi untuk ditempatkan di Kaltim sebagai transmigran. Usulan ini akan dibicarakan dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mengingat transmigran asal Jateng selama ini merupakan pekerja yang baik dan Provinsi Kaltim juga akan memperlakukannya dengan baik.
Jumlah pengungsi yang sebelumnya mencapai 260.000 jiwa saat ini telah berkurang tinggal 76.762 jiwa, Senin (21/11) yang tersebar di 5 kabupaten, yaitu Kab. Magelang, Kota Magelang, Kab. Klaten, Kab. Boyolali dan Kab. Temanggung. Namun demikian, penangangan pengungsi tidak hanya sebatas pada tahap tanggap darurat, tetapi juga dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi nantinya.
Sementara itu, kondisi rumah dan infrastruktur yang rusak akibat letusan Merapi belum terdata secara rinci. Sebagai gunung terunik dan teraktif di dunia yang kini banyak diteliti oleh para ilmuwan, Merapi menyimpan hkmah dan bencana. Secara berkala Merapi akan bererupsi, maka memang tidak layak untuk permukiman, khususnya pada radius 5 km dari puncak Merapi. Aktivitas pertanian dan peternakan masih bisa dilakukan, asalkan sewaktu ditetapkan dalam status Waspada, sudah harus tertutup untuk warga dan ternak juga bisa segera diungsikan menjauhi Kawasan Rawan Bencana.
Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menggugah rasa kemanusiaan para pengusaha di provinsi ini agar turut serta memberi bantuan kepada masyarakat korban bencana alam letusan Gunung Merapi. "Kejadian ini harus menjadi momentum bagi para pengusaha untuk meningkatkan solidaritas dan kebersamaan dengan masyarakat," kata gubernur ketika mengunjungi PT Indonesian Nan Ya Indah Plastics Corporation di Semarang, Rabu.
Menurut dia, masih terdapat sejumlah kebutuhan hidup para korban bencana ini yang belum dapat terpenuhi, khususnya makanan.
Banyumas - Sebanyak 25 desa yang tersebar di Kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dan dinyatakan tidak aman untuk ditempati. Terkait kondisi tersebut, sebenarnya Pemprov Jateng sudah mengusulkan agar 25 desa tersebut ditutup, namun saat ini usulan tersebut masih dalam kajian. Karenanya, Gubernur Jateng, Bibit Waluyo tengah berupaya untuk melakukan program transmigrasi.
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur, di sela-sela kunjungannya ke Banyumas, Jum’at (26/11). Menurut Gubernur, jangka panjang rehabilitasi korban Merapi paling tidak memakan waktu sampai dua tahun. Padahal, Merapi secara berkala minimal dalam kurun waktu 4-5 tahun sekali selalu mengeluarkan lahar panas.
Pada 25 desa tersebut setidaknya terdapat 10 ribu kepala keluarga (KK) dan 53 ribu jiwa. Sekarang ini Pemprov Jateng sudah mulai menjajaki kemungkinan untuk melakukan transmigrasi ke wilayah Kalimantan Timur dan Fak Fak, Papua.
“Saat rehabilitasi baru selesai dilakukan, kemudian ternak dan ladang milik warga sedang berkembang, tiba-tiba terjadi letusan lagi, kemudian mengungsi lagi. Apakah hal ini akan terus-menerus terjadi. Karena itu kita mengusulkan agar 25 desa tersebut ditutup, tetapi sampai sekarang pemerintah pusat masih melakukan pengkajian," katanya.
"Kami sudah melakukan komunikasi dengan Kalimantan Timur dan Fak Fak, Papua. Tetapi pemprov sifatnya hanya memfasilitasi dan berangkat tidaknya untuk bertransmigrasi tergantung dari warga di 25 desa tersebut," kata Bibit.
Sementara itu, disinggung tentang dana penanggulangan bencana yang masih tersisa di Pemprov, Gubernur menyatakan, sampai dengan bulan September lalu, dana bencana yang dimiliki pemprov masih sekitar Rp 21 miliar. Kemudian dialokasikan untuk bencana Merapi sekitar Rp 10 miliar, sehingga sekarang yang tersisa tinggal Rp 11 miliar.
Pemprov juga menerima dana bantuan dari pusat. Dan untuk rehabilitasi rumah murah sudah dianggarkan untuk 400 rumah, dimana masing-masing rumah mendapatkan bantuan Rp 6,5 juta. Selain itu juga ada bantuan untuk pengganti ternak.
"Selama dua minggu ke depan kita masih melakukan pendataan, sehingga belum diketahui total jumlah kerugian akibat bencana Merapi kemarin," kata Gubernur.
Pengusaha Jateng Kumpulkan Sumbangan Merapi Rp 4,27 Miliar
Gubernur Jawa Tengah Letnan Jenderal TNI (Purn) Bibit Waluyo
[SEMARANG] Pengusaha Jawa Tengah (Jateng) menggalang dana bencana Gunung Merapi pada Jumat (12/11) malam. Hasilnya cukup mencengangkan. Mereka berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 4,27 miliar.
Gubernur Jateng Bibit Waluyo berperan penting pada acara tersebut. Sebab dialah yang mengumpulkan mereka, termasuk mengumpulkan seluruh bupati/walikota se-Jateng dan para pejabat SKPD dalam malam dana peduli Merapi yang digelar di Gradhika Bhakti Pradja, Kantor Gubernur Jateng.
Jumlah dana yang terkumpul pada acara itu sebanyak Rp 4,27 miliar dan akan akan diserahkan untuk membantu para pengungsi Merapi di Klaten, Boyolali dan Magelang.
Penyumbang terbesar antara lain PT Industri Gula Nusantara Rp 500 juta plus gula 50 ton, BUMN perkebunan Rp 500 juta, Gunawan Tossa Sakti Rp 300 juta, Korpri Jateng Rp 250 juta, Bank Jateng Rp 200 juta, Wali Kota Semarang Soemarmo HS Rp 200 juta, serta Bupati Kendal Widya Kandi dan Bupati Karanganyar Rina Iriani masing-masing Rp 100 juta.
Acara malam dana Merapi menampilkan penyanyi papan atas Vina Panduwinata yang menyanyikan sejumlah tembang lawas yan pernah hits di era 80-an, antara lain ''Burung Camar'', serta budayawan Sujiwo Tedjo yang menampilkan monolog soal derita warga di lereng Merapi.
Gubernur Jateng Bibit Waluyo dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada para penyumbang yang telah meringankan beban para korban letusan Gunung Merapi. Pemerintah merasa terbantu karena untuk penanganan bencana di tiga daerah, Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten, setiap hari setidaknya dibutuhkan dana Rp 1,5 miliar.
Dana itu aka disalurkan bagi 260 ribu pengungsi di tiga kabupaten yang dilanda bencana. Dana itu hanya untuk membantu biaya makan para pengungsi, belum untuk rekonstruksi yang butuh dana luar biasa banyak.
Mantan Pangkostrad itu menjelaskan, di tiga daerah tersebut Pemprov Jateng harus memikirkan rekonstruksi 13 desa di 4 kecamatan yang terletak kurang dari 5 kilometer dari puncak Merapi. Sebab, rumah dan mata pencaharian habis, pemerintah harus membangun sekitar 4 ribu rumah serta mensubsidi sekitar 18 ribu jiwa selama minimal 6 bulan.[]

TAHUN BARU, HARAPAN BARU, IMPIAN BARU

Tahun baru adalah suatu perayaan di mana suatu budaya merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya. Budaya yang mempunyai kalender tahunan semuanya mempunyai perayaan tahun baru. Hari tahun baru di Indonesia jatuh pada tanggal 1 Januari karena Indonesia mengadopsi kalender Gregorian, sama seperti mayoritas negara-negara di dunia.
Sejarah
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM.[1] Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.
Tahun baru di dunia
• Dalam kalender Baha'i, tahun baru jatuh pada tanggal 21 Maret yang disebut Naw Ruz.
• Rosh hasanah adalah perayaan tahun baru bagi umat Yahudi. Hari tersebut jatuh sebelum tanggal 5 September pada kalender Gregorian.
• Tahun baru Hijriyah dalam kalender Hijriyah dirayakan setiap tanggal 1 Muharam.
• Tahun baru Tiongkok atau Imlek jatuh pada malam bulan baru pada musim dingin (antara akhir Januari hingga awal Februari).
• Tahun baru Thailand dirayakan mulai tanggal 13 April hingga 15 April dengan upacara penyiraman air.
• Tahun baru Vietnam disebut Tết Nguyên Đán, dirayakan pada hari yang sama dengan Imlek.
Memaknai Tahun Baru
Dalam hitungan hari kita telah melewati tahun baru 2011. Bagi sebagian orang, pergantian tahun merupakan saat yang dinanti-nanti, namun bagi sebagian lagi masih diliputi tanda tanya bagaimana kondisi tahun depan. Setiap pergantian tahun, selalu diikuti dengan refleksi dan resolusi baru. Luangkan waktu untuk melihat kembali apa yang sudah kita raih dalam satu tahun yang telah lewat. Kemajuan apa saja yang sudah kita peroleh selama satu tahun dibandingkan dengan tahun lalu ? Apakah semua target yang kita tetapkan di awal tahun berhasil kita capai di tahun ini ? Adakah prestasi dan pencapaian terbaik yang ingin kita ulang kembali di tahun 2011 ? Adakah hal-hal yang ingin kita tingkatkan lebih baik lagi di tahun 2011 ? Apakah ada rencana dan target baru yang ingin kita raih di tahun 2011 nanti ? Apakah ada sesuatu yang baru yang ingin kita mulai di tahun 2011 ini ?
Hidupkan Impian Baru
Memasuki tahun baru, sebaiknya segera menetapkan impian baru. Apakah itu menghidupkan kembali impian lama yang belum terwujud atau benar-benar menetapkan impian baru yang hendak diraih di tahun 2011. Ingatlah bahwa sebuah kesuksesan dimulai dari sebuah impian yang memenuhi hati dan pikiran kita. Mulailah menetapkan impian Anda. Apakah itu impian sederhana seperti ingin mengganti laptop yang lebih baru misalnya, merenovasi rumah, mengganti mobil lebih baru, sampai impian lebih tinggi, mengikuti pendidikan lebih tinggi, menerbitkan buku baru atau membangun usaha baru misalnya. Apapun itu, yang pasti menghidupkan impian akan memberikan banyak manfaat bagi kita. Karena memiliki impian akan memberi motivasi bagi kita untuk bertindak mewujudkannya. Memiliki impian dapat menjadi arah bagi kita untuk melangkah kedepan. Bahkan menghidupkan impian seperti membangkitkan energi dari dalam diri, dapat menjadi pendorong bagi kita untuk memperkuat diri dalam menghadapi berbagai tantangan dan hambatan.
Memiliki impian dapat memberi kita dorongan untuk hidup lebih terencana, hidup lebih efisien guna merealisasikan mimpi kita. Mimpi dapat menjadi pendorong seseorang untuk melakukan tindakan yang terarah demi merealisasikan impian. Dengan impian akan menghidupkan harapan. Dengan harapan akan melahirkan tindakan. Dengan tindakan akan ada langkah kemajuan. Jadi, jika Anda belum punya impian baru di tahun yang baru, segeralah ambil alat tulis, dan mulailah menuliskan daftar impian yang ingin diraih. Kemudian tetapkan satu atau beberapa yang benar-benar ingin Anda prioritaskan untuk dicapai.
Rencana dan Tindakan
Memiliki impian saja tentu tidak cukup. Impian belum menjamin terealisasinya tujuan. Karena impian barulah langkah pertama yang akan memudahkan langkah-langkah berikutnya. Dengan impian, langkah-langkah berikutnya akan lebih terarah dengan baik. Setelah memiliki impian, langkah berikutnya yang sangat penting adalah memvisualisasikan impian tersebut menjadi sebuah tujuan yang jelas dan rinci. Kemudian mulailah menyusun rencana dan strategi untuk melakukan tindakan-tindakan dalam merealisasikan impian tersebut. Dengan demikian memiliki kejelasan impian sangatlah penting dalam membantu memudahkan menyusun rencana rinci dan tindakan yang diperlukan. Ingatlah bahwa impian tanpa rencana dan tindakan hanyalah sekedar impian. Ketika sudah menetapkan impian, menyusun rencana, berusahalah dalam tindakan selalu fokus pada impian dan rencana kita. Dengan fokus akan menjadi lebih bersemangat, lebih terarah dan melahirkan kreativitas untuk mencari berbagai cara baru dalam merealisasikannya.
Kalau hal itu dilakukan secara konsisten dan terarah, kita akan menikmati hasilnya di tahun mendatang. Arahkan hati dan pikiran kita tentang indahnya meraih kesuksesan dalam merealisasikan impian kita. Bayangkan pada saat akhir tahun nanti, ketika anda melihat kembali daftar mimpi anda dan banyak mimpi Anda yang berhasil Anda realisasikan. Sangat menyenangkan bukan ? Untuk itu tulislah daftar impian Anda. Tentu akan sangat menyenangkan kalau kita menuliskannya dan kemudian melihatnya kembali prestasi yang sudah kita raih selama perjalanan sepanjang tahun.

SELAMAT TAHUN BARU 2011. HIASI HIDUP ANDA DENGAN CAHAYA HARAPAN.

BERGABUNGLAH BERSAMA KAMI

Dengan bergabung di Koperasi ’Sejahtera Maju Bersama (SMB)’ yang diprakarsai oleh Paguyuban Jawa Tengah (PJT) berarti Anda telah menunjukkan kepedulian dan kesadaran untuk maju dan sejahtera yang dibangun atas dasar kebersamaan dan kekeluargaan

Apa motivasinya :
- Koperasi ’SMB’ dibangun berdasarkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan sesama warga Jawa Tengah di Jabodetabek
- Koperasi ’SMB’ dibangun untuk membantu memperbaiki tingkat ekonomi warga Jawa Tengah di tanah perantauan Jakarta dan sekitarnya.
- Koperasi dibangun dengan kemandirian, memberdayakan potensi besar masyarakat Jawa Tengah
- Menghimpun warga Jawa Tengah yang peduli akan saudaranya, memiliki komitmen kuat, menyatukan tekad, dengan semangat PASTI BISA
- Memberikan peluang investasi, membangun ekonomi warga Jawa Tengah menuju kondisi yang lebih baik
Visi :
Membangun PWP Batam dengan semangat MUDA

Misi :
Merubah paradigma dari social murni menjadi social ekonomi mandiri
Membangun sumber daya manusia, menumbuhkan kreativitas, keterampilan bakat dalam bentuk karya nyata, berintelektual yang memiliki potensi ekonomi yang baik, menumbuhkan peluang usaha, peluang kerja untuk menampung tenaga kerja yang memang sudah banyak tersedia
Menjadikan Pusat Informasi Lowongan Kerja, Peluang usaha dll
Dengan semagat baru kita tumbuhkan rasa kepedulian kita terhadap saudara Jawa Tengah di Jabodetabek.

Potensi Warga sebagai Modal :
- Sumber daya manusia/warga PJT :
- Tokoh Nasional RI 1
- Mantan Petinggi pemerintahan (Menteri dll)
- Pejabat di pemerintahan
- Karyawan di perusahaan swasta
- Tenaga profesional, buruh, dll
- Wirausahawan
- Memiliki bermacam macam Product yang bisa di hasilkan
- Komunitas Pasar yang luas (warga PJT sangat banyak)

Motto :
- Janganlah berniat mencari keuntungan di Paguyuban, namun Insyaallah anda akan beruntung memilik banyak teman dan jaringan.
- Jika ingin membuka diri dan ingin bergabung dengan program “Peduli Jawa Tengah” koperasi ‘SMB’ adalah wadah bagi tangan-tangan ringan yang mudah berbagi.
- Bersatu adalah kekuatan, kehadiran adalah silaturahim, restu adalah doa kasih & sayang dan keiklasan adalah ketulusan hati

SUDAHKAH ANDA MASUK ANGGOTA?

Maka tiada yang membuat kami bangga sebagai bagian dari potensi warga JAWA TENGAH selain menyatunya hati seluruh warga, bersama membangun JATENG dengan semangat PASTI BISA

Pesan layanan ini dipesembahkan oleh :
PAGUYUBAN JAWA TENGAH &
KOPERASI SEJAHTERA MAJU BERSAMA